Mineral ini diketahui dapat mengatur respons sel -sel kekebalan tubuh di usus ketika terjadi infeksi.
Hal inilah yang menjelaskan mengapa saat mengalami anemia karena kekurangan zat besi, tubuh lebih rentan terkena infeksi.
10. Memperbaiki kualitas tidur
Potensi manfaat gula batu ini berkaitan dengan kandungan zat besinya.
Studi yang terbit dalam jurnal Revista Paulista de Pediatria menunjukkan bahwa anak yang mengalami anemia karena kekurangan zat besi memiliki waktu tidur yang lebih singkat.
Zat besi diperlukan untuk membuat neurotransmiter di otak yang memengaruhi tidur, seperti serotonin dan dopamin.
Oleh sebab itu, konsumsi makanan dengan kandungan zat besi membantu memperbaiki kualitas tidur.
Risiko terlalu banyak konsumsi gula batu
Meski gula batu memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan tubuh, hindari terlalu banyak mengonsumsi gula.
Pasalnya, kebanyakan mengonsumsi makanan mengandung gula batu, gula pasir, dan pemanis buatan bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan, seperti berikut ini.
Obesitas. Pola makan tinggi gula berkontribusi terhadap penambahan berat badan hingga meningkatkan risiko obesitas.
Diabetes tipe 2. Berat badan yang bertambah akibat kebiasaan makan dan minum manis berlebihan juga berpotensi meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Kerusakan gigi. Gula batu memang tidak merusak gigi secara langsung, tapi dapat mengundang bakteri menempel pada gigi yang dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan gigi berlubang.
Penyakit jantung. Konsumsi makanan manis yang terlalu banyak juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung dan stroke.
Agar terhindar dari masalah kesehatan tersebut, sebaiknya batasi konsumsi gula batu. Kementerian Kesehatan RI menganjurkan untuk mengontrol asupan gula per hari sebanyak 50 gram yang setara dengan 5 sendok teh per hari.