Kebijakan ini juga dapat mencakup aturan dan sanksi untuk kehadiran, perusakan, mencontek, berkelahi, dan membawa senjata.
Banyak sekolah yang memiliki peraturan khusus tentang bullying, sehingga orangtua bisa memahami aturan terkait konsekuensi, dukungan korban, dan prosedur pelaporan.
Akan lebih mudah bagi anak jika aturan tidak jauh berbeda dengan aturan yang di rumah sehingga membantu lebih sukses saat sekolah dasar.
8. Ikut terlibat dalam kegiatan sekolah
Menjadi sukarelawan dalam acara sekolah anak adalah cara yang tepat untuk menunjukkan bahwa orang tertarik dengan pendidikannya.
Namun ingat, sebagian anak sekolah dasar mungkin akan senang saat orangtua mereka hadir ke sekolah atau pada acara sekolah, dan sebagian lainnya mungkin merasa malu.
Pahami isyarat mereka untuk menentukan seberapa besar interaksi tersebut berguna bagi orangtua dan anak.
Jelaskan bahwa ayah atau ibu tidak bermaksud membuntutinya, tetapi hanya untuk membantu anak di sekolah.
9. Perhatikan absensi anak
Saat sakit, sebaiknya anak beristirahat di rumah, tetapi tetap perhatikan tugas sekolah yang tertinggal.
Jika anak terlihat sering beralasan untuk tidak masuk sekolah, mungkin ada alasan lain, misalnya mengalami bullying, tugas yang susah, nilai rendah, hingga masalah dengan teman atau guru.
Bicarakan hal ini dengan anak untuk mencari tahu penyebabnya dan mencari solusinya. Anak yang sering telat ke sekolah juga mungkin memiliki masalah kurang tidur.
Orangtua perlu menjaga jadwal tidur anak tetap teratur agar menghindari ngantuk dan mengurangi terlambat sekolah.
Untuk remaja yang memiliki masalah kesehatan kronis, dokter akan bekerja sama dengan keluarga dan membatasi tugas mereka.
10. Luangkan waktu untuk bicara tentang sekolah
Orangtua perlu meluangkan waktu untuk mendengarkan cerita anak tentang aktivitas sekolah.