Logo maskot menggunakan karakter atau figur untuk mewakili merek. Contohnya adalah logo KFC dengan Colonel Sanders dan logo Michelin dengan Michelin Man. Maskot memberikan sentuhan yang ramah dan bisa menarik perhatian terutama bagi audiens anak-anak atau keluarga.
BACA JUGA:Fakta Menarik tentang Pemilik Helikopter yang Jatuh di Bali, Kira-kira Milik Siapa?
BACA JUGA:Bolehkah Ayah Memeluk Anak Perempuan di Usia 10 Tahun? Simak Penjelasannya
6. Logo Kombinasi
Logo kombinasi menggabungkan teks dan gambar atau ikon. Contoh dari logo ini adalah Burger King dan Doritos.
Kombinasi ini memungkinkan fleksibilitas dalam penggunaan logo, baik secara terpisah maupun bersama-sama, dan memberikan kekuatan identitas visual yang lebih kuat.
7. Emblem
BACA JUGA:Kisah Bunda Melahirkan Bayi Kembar 7: Menghadapi Keajaiban dan Tantangan
BACA JUGA:Video Viral Keributan Antara Kelompok Silat dan Warga di Kembangan, Jakarta Barat
Logo emblem terdiri dari teks yang terintegrasi dalam simbol atau ikon, sering kali dalam bentuk lencana atau segel. Contohnya adalah logo Starbucks dan Harley-Davidson. Logo jenis ini memberikan kesan tradisional dan sering digunakan oleh organisasi atau institusi yang ingin menunjukkan keaslian dan warisan.
8. Logo Dinamis
Logo dinamis adalah logo yang dapat berubah bentuk atau warna tergantung konteks atau medium di mana logo tersebut digunakan. Contoh terkenal adalah logo MTV dan Google Doodles.
Logo jenis ini memberikan fleksibilitas yang tinggi dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan tema.
BACA JUGA:Bolehkah Ayah Memeluk Anak Perempuan di Usia 10 Tahun? Simak Penjelasannya
Dengan memahami delapan jenis logo ini, perusahaan dapat memilih jenis yang paling sesuai dengan identitas dan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens mereka.
Pilihan yang tepat dapat meningkatkan pengenalan merek dan menciptakan ikatan emosional yang kuat dengan pelanggan.(*)