REL , - PT Bank Sinarmas Tbk mengambil langkah strategis untuk memperluas kehadirannya di industri pasar modal dengan penunjukan sebagai Bank Administrator Rekening Dana Nasabah (RDN) dan Bank Pembayaran oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah investor serta memperluas portofolio industri keuangan perusahaan.
Direktur Utama Bank Sinarmas, Frenky Tirtowijoyo, menekankan pentingnya kolaborasi dengan KSEI untuk membangun pasar modal yang lebih maju dan kompetitif di Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk memberikan akses yang lebih mudah dan simpel bagi investor, terutama generasi milenial yang semakin meningkat kesadaran investasinya," ujarnya dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:Mengembangkan Sistem Pertanian Hemat Air di Trenggalek: Antisipasi Terhadap Perubahan Iklim
BACA JUGA:KONI-Bayan Championship: Menyemai Bibit Unggul Atlet Muda Indonesia
Sebagai Bank Administrator RDN, Bank Sinarmas akan mengelola RDN milik nasabah dari perusahaan efek, dengan menawarkan suku bunga kompetitif hingga 1 persen per tahun dan bebas biaya administrasi untuk nasabah pemula dengan saldo terjangkau.
Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam investasi saham tanpa hambatan administratif yang berlebihan.
Bank Sinarmas juga menawarkan layanan RDN yang sederhana dan real-time, tanpa syarat saldo minimum, sehingga setiap individu dapat langsung memulai investasi saham sesuai dengan kemampuan finansialnya.
Ini adalah langkah strategis dalam mendukung inklusi keuangan dan mengajak lebih banyak orang untuk terlibat dalam pasar modal.
BACA JUGA:Iriana Jokowi Menerima Penghargaan Ibu Bangsa pada Hari Kebaya Nasional
BACA JUGA:Doa Bersama Kontingen Indonesia: Kekuatan untuk Raih Prestasi di Olimpiade Paris 2024
Bank Sinarmas telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan sekuritas ternama seperti Sinarmas Sekuritas, Phintraco Sekuritas, Mirae Sekuritas, MNC Sekuritas, dan lainnya.
Hal ini memperluas jangkauan layanan RDN kepada lebih banyak investor potensial di Indonesia.
Meskipun terdapat potensi besar dalam pengelolaan RDN, tantangan di sektor pasar modal tetap ada, termasuk pendidikan investor dan peningkatan kesadaran akan manfaat investasi jangka panjang.