Tak Sadar! Bendera Olimpiade Dikibarkan Terbalik

Sabtu 27 Jul 2024 - 18:27 WIB
Reporter : Farel
Editor : Mael

REL, Paris - Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang berlangsung dengan meriah pada Jumat (26/7/2024) malam mengalami sedikit kendala ketika terjadi kesalahan besar pada pengibaran bendera Olimpiade.

Para atlet berparade di depan ribuan penggemar di ibu kota Prancis, dengan berlayar di sepanjang Sungai Seine. 

Ini merupakan pertama kalinya dalam sejarah bahwa upacara pembukaan tidak diadakan di stadion utama kota tuan rumah, melainkan di rute sepanjang enam kilometer yang dimulai dari Pont d’Austerlitz dan berakhir di depan Palais du Trocadero.

Meskipun cuaca kurang bersahabat dengan hujan gerimis yang membasahi atlet dan penonton, momen paling mengecewakan terjadi saat bendera Olimpiade dikibarkan. Floriane Issert, seorang perwira non-komisi dari Gendarmerie, mengenakan baju besi perak mengkilap saat mengantarkan bendera dengan menunggang kuda ke podium.

BACA JUGA:Arsenal Sibuk Siapkan Transfer Pemain

BACA JUGA:Polri Ungkap 1.546 Kasus Tindak Pidana dalam Periode 2024

Para petugas Garda Republik Prancis mengibarkan bendera Olimpiade yang menampilkan enam cincin berwarna ikonik. 

Sementara itu, lagu Olimpiade dibawakan oleh 60 penyanyi dari Paduan Suara Radio France saat bendera dikibarkan.

Namun, tidak ada satu pun pejabat yang menyadari bahwa bendera tersebut dikibarkan terbalik dengan cincin hijau dan kuning berada di atas, yang berarti bendera itu dalam posisi terbalik.

Pada saat itu, Tony Estanguet, Presiden Olimpiade Paris 2024, naik ke panggung untuk menyampaikan pidatonya tanpa terganggu oleh kesalahan tersebut.

“Prancis sering dikatakan sebagai negara cinta. Satu hal yang saya tahu adalah di sini, ketika kami mencintai, kami benar-benar mencintai. Dan antara Prancis dan Olimpiade, ada kisah cinta besar,” katanya.

Menurutnya, kisah cinta ini lahir hampir 130 tahun yang lalu, hanya beberapa kilometer dari sini, di amfiteater utama Universitas Sorbonne, ketika Pierre de Coubertin mengusulkan kebangkitan Olimpiade kuno. Dan kisah cinta ini berkembang, dengan Olimpiade Paris, Chamonix, Grenoble, dan Albertville.

“Meneruskan warisan ini adalah tanggung jawab besar. Jadi, kami telah mencurahkan seluruh hati kami untuk itu. Mencintai Olimpiade adalah merayunya selama 100 tahun, demi kesempatan membawanya kembali ke Paris," katanya.

Ketika Anda, sambung dia, sangat mencintai Olimpiade, Anda merasa bisa melakukan apa saja. 

Prancis kata dia, telah berani melakukan hal-hal yang belum pernah dilakukan sebelumnya, seperti mengadakan Upacara Pembukaan ini di kota, untuk pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade.

Kategori :

Terkini

Senin 25 Nov 2024 - 23:04 WIB

Real Madrid Lumat Leganes 3-0

Senin 25 Nov 2024 - 23:01 WIB

The Reds di Ambang Gelar Premier League

Senin 25 Nov 2024 - 22:53 WIB

KPU OKU Bergerak Hingga Pelosok Desa