Datangkan Beras Impor 1 Juta Ton

ANGKUT BERAS : Pekerja mengangkut beras dari kapal menuju gudang beras di Pasar 16 Ilir. Untuk memenuhi kebutuhan lokal, selain beras petani, Pemerintah juga menambah pasokan beras impor. Foto : Net--

REL, Jakarta - Pemerintah berencana menambah cadangan beras pemerintah (CBP) tahun depan sebanyak 3 juta ton. Sebanyak 1 juta ton akan didatangkan dari India, sedangkan 2 juta ton berasal dari Thailand.

Rencana ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara Seminar Nasional Outlook Perekonomian Indonesia 2024 di Hotel St Regis, Jakarta, Jumat (22/12).

Sontak kemudian, kabar impor dari Presiden ini disambut riuh tepuk tangan oleh peserta seminar karena pemerintah telah berupaya menjamin ketahanan pangan tahun depan.

Namun berbeda dari peserta, Presiden justru tak senang mengambil kebijakan ini. Harus mencapai ketahanan pangan lewat importasi.

BACA JUGA:Harga Cabai di Empat Lawang Mengalami Penurunan

BACA JUGA:Wakapolres Tekankan Jaga Netralitas

"Ini jangan ditepuki, karena impor. Kalau produksi kita sendiri, kita tepuk tangan," tegasnya.

"Tapi untuk mengamankan cadangan strategis ketahanan pangan kita, itu (impor beras) harus dilakukan. Artinya, kita sudah mendapatkan tanda tangan 1 juta dari India, 2 juta dari Thailand. Paling tidak rasa aman kita dapat urusan pangan," lanjut Presiden.

Jokowi mengaku sebelum mendapat kepastian impor beras, dirinya khawatir perihal komoditas pangan di Tanah Air. Terlebih sejak terjadi super El Nino, produksi beras di RI turun.

"Saya masih sedikit khawatir terkait komoditas pangan. Karena kemarin, saat super El Nino, produksi beras kita turun sedikit," tuturnya.

BACA JUGA:Pelaku Curanmor di Muba Diringkus Polisi

BACA JUGA:36 Kali Maling Motor di Gandus, Sukarami dan Sako, Bambang diringkus

Bahkan, kata dia, makin khawatir karena pada tahun 2024 mendatang, stok beras Tanah Air masih belum bisa kembali normal.

Di sisi lain, Jokowi trauma dengan sulitnya mendapatkan beras impor pada tahun 2023, karena sejumlah negara justru menutup keran ekspor, terutama pangan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan