Sejarah Berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): Dari Pemikiran Ulama hingga Menjadi Partai Besar di Indone

Sejarah Berdirinya Partai Kebangkitan Bangsa (PKB): Dari Pemikiran Ulama hingga Menjadi Partai Besar di Indonesia-(Poto; ist/ist)-

Hal ini mencerminkan semangat inklusivitas yang diusung oleh NU dan Gus Dur, yang ingin menjadikan PKB sebagai partai politik yang terbuka untuk semua golongan, termasuk non-Muslim.

Peran Gus Dur dan Pengaruh NU dalam PKB

Gus Dur memainkan peran sentral dalam pembentukan dan perkembangan awal PKB. 

Sebagai tokoh yang dihormati di kalangan NU dan masyarakat luas, Gus Dur membawa kredibilitas dan pengaruh yang besar bagi PKB.

Ia mengarahkan partai ini untuk mengambil sikap moderat dalam politik, dengan tetap memperjuangkan nilai-nilai Islam yang toleran dan inklusif.

NU, sebagai organisasi pendukung utama PKB, memberikan dukungan penuh dengan menggerakkan anggotanya untuk mendukung partai ini. 

Jaringan NU yang luas di seluruh Indonesia memberikan basis massa yang kuat bagi PKB, terutama di wilayah-wilayah dengan populasi besar warga NU, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan beberapa daerah di Sumatra dan Kalimantan.

Partai PKB di Pemilu dan Politik Indonesia

Pada Pemilu 1999, pemilu pertama yang benar-benar bebas dan demokratis sejak era Reformasi, PKB berhasil meraih perolehan suara yang signifikan, menempati posisi ketiga setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar. 

BACA JUGA:Serius Maju Pilbup Lahat 2024, Bursah Zarnubi Ambil Formulir Pendaftaran Calon Bupati di Sembilan Parpol

BACA JUGA:BZ Datangi Enam Parpol

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa PKB mampu menarik dukungan luas, bukan hanya dari warga NU, tetapi juga dari masyarakat yang menginginkan perubahan dan keterwakilan dalam politik Indonesia.

PKB kemudian menjadi bagian penting dari koalisi pemerintahan dan memainkan peran kunci dalam pemilihan presiden pertama pasca-Orde Baru. 

Gus Dur, yang didukung oleh koalisi partai-partai reformis, terpilih sebagai Presiden Indonesia ke-4 pada tahun 1999. 

Selama masa kepresidenannya, Gus Dur mencoba menerapkan reformasi dalam berbagai sektor dan memperkuat fondasi demokrasi di Indonesia, meskipun pemerintahannya juga diwarnai dengan berbagai tantangan dan kontroversi.

Tag
Share