Muncul Gerakan MLB PBNU, Upaya Menggoyang Posisi Gus Yahya sebagai Ketum, Ada Apa?
Muncul Gerakan MLB PBNU, Upaya Menggoyang Posisi Gus Yahya sebagai Ketum, Ada Apa?-(Poto: ist/ist)-
Gus Salam mengkritik keras bahwa PBNU di bawah kepemimpinan Gus Yahya sudah terlalu banyak terlibat dalam urusan politik praktis, terutama dalam Pemilihan Presiden 2024.
Hal ini dianggap bertentangan dengan khittah NU yang seharusnya tidak berpolitik praktis.
“PBNU terlibat aktif dalam Pilpres 2024, dan ini benar-benar bertentangan dengan khittah NU yang seharusnya netral dan fokus pada perjuangan moral serta keagamaan,” tegas Gus Salam.
Tantangan Berat Bagi Gus Yahya
Di tengah gelombang kritik dan desakan MLB ini, Gus Yahya menghadapi tantangan berat untuk mempertahankan posisinya.
Kepemimpinannya yang awalnya diharapkan dapat membawa angin segar bagi PBNU kini justru menjadi sasaran kritik dari berbagai kalangan.
Banyak pihak yang menilai bahwa Gus Yahya gagal menjaga independensi organisasi dan terjebak dalam konflik politik yang berisiko memecah belah NU.
Di sisi lain, Gus Yahya dan pendukungnya tentu tidak tinggal diam.
Mereka menganggap MLB sebagai langkah yang prematur dan tidak berdasar, apalagi mengingat bahwa Gus Yahya baru menjabat sekitar dua tahun sejak Muktamar Lampung 2021.
BACA JUGA:Lima Pendaki Wanita Tersesat dan Kelaparan di Gunung Muria, Jateng
BACA JUGA:Simpati Cerita Ibu Korban Kuburan Cino, Yulius Maulana Siap Fasilitasi Menuntut Keadillan
Para pendukung Gus Yahya menilai bahwa berbagai kebijakan yang diambilnya merupakan bagian dari dinamika organisasi yang wajar dan bahwa proses adaptasi selalu memerlukan waktu.
Namun, MLB tidak bisa dianggap enteng. Gerakan ini didukung oleh sejumlah pihak yang memiliki pengaruh kuat di kalangan NU, baik di
tingkat daerah maupun nasional.
Dengan adanya kepanitiaan resmi yang telah dibentuk, MLB menjadi ancaman serius bagi Gus Yahya dan jajarannya.