Pj Gubernur Sumsel Pimpin Rapat Strategis

RAPAT: Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, memimpin Rapat Koordinasi Sekretariat terkait pengembangan ekonomi dan keuangan daerah pada Rabu (18/9/2024) di Ruang Rapat Kantor OJK Regional 7 Sumbagsel. Foto: dok/ist--

REL, Palembang – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan, Elen Setiadi, memimpin Rapat Koordinasi Sekretariat terkait pengembangan ekonomi dan keuangan daerah pada Rabu (18/9/2024) di Ruang Rapat Kantor OJK Regional 7 Sumbagsel. Rapat ini membahas hasil *Survei Sosial Ekonomi Nasional* (Susenas) terkait upaya penurunan kemiskinan dan pengendalian inflasi di Sumsel. Hadir dalam rapat perwakilan dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bulog, perbankan, serta pemerintah kabupaten/kota di Sumsel secara daring.

Dalam sambutannya, Elen Setiadi menekankan pentingnya penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Sudah menjadi kesepakatan bersama untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial yang tepat waktu, satu tujuan, dan satu sasaran,” ungkapnya. Elen juga menghimbau para pemangku kepentingan untuk segera menyelesaikan evaluasi sebelum pelaksanaan Susenas dimulai pada 20 September mendatang.

Kepala BPS Provinsi Sumsel, Moh. Wahyu Yulianto, menyampaikan bahwa Susenas adalah survei rutin yang dilakukan dua kali setahun, pada bulan Maret dan September. Survei yang berlangsung dari 20 hingga 30 September akan mengumpulkan data penting mengenai kondisi kemiskinan, sosial, budaya, serta pendidikan di masyarakat. Wahyu berharap masyarakat dapat bekerja sama dalam memberikan informasi yang akurat tanpa ada intervensi dari pihak manapun.

“Kami telah melakukan updating wilayah dan rumah tangga terpilih, dengan total 2.450 rumah tangga di 17 kabupaten/kota akan menjadi sampel survei kali ini,” tambah Wahyu. Informasi yang diperoleh dari Susenas akan menjadi dasar penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan sosial dan pengentasan kemiskinan.

BACA JUGA:Sekda Sumsel Hadiri Kick Off Meeting Proklim

BACA JUGA:Targetkan Penyerapan Ribuan Tenaga Kerja

Kepala Perwakilan BI Sumsel, Ricky Perdana Gozali, melaporkan bahwa inflasi tahun ke tahun (year-on-year) Sumsel per Agustus 2024 tercatat sebesar 1,80 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) di angka 105,91. Kenaikan harga terutama terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, sementara kelompok pakaian dan alas kaki justru mengalami penurunan.

Meski demikian, Sumsel mencatat deflasi bulanan (month-to-month) sebesar 0,19 persen, dan inflasi sepanjang tahun (year-to-date) hanya sebesar 0,16 persen. “Dalam tiga bulan terakhir, Sumsel mengalami deflasi, khususnya pada komoditas seperti bawang merah, daging ayam ras, dan cabai rawit,” jelas Ricky. Ia juga menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Sumsel diperkirakan akan tetap stabil hingga akhir 2024, dengan daya beli masyarakat yang masih tinggi.

Rapat ini menjadi momentum penting dalam memastikan langkah-langkah strategis yang akan diambil oleh pemerintah dan stakeholder terkait dalam menekan angka kemiskinan dan menjaga stabilitas inflasi di Sumatera Selatan. (*)

Tag
Share