Mimpi Industrialisasi Empat Lawang: Apakah Kita Benar-Benar Siap?
--
Selain itu, kualitas sumber daya manusia di daerah ini belum memadai untuk memenuhi tuntutan industri yang lebih canggih, BPS Empat Lawang melaporkan bahwa pada tahun 2023 terdapat 48% penduduk yang bekerja di daerah ini hanya memiliki tingkat pendidikan dasar ke bawah (BPS, 2024).
Kurangnya pelatihan dan keterampilan yang relevan juga menghambat daya saing lokal dalam menarik investasi industri. Beberapa hal tersebut menunjukan masih belum siapnya kita menuju kawasan terindustrialisasi.
Untuk menuju industrialisasi, Empat Lawang memerlukan pendekatan yang terarah. Investasi besar dalam infrastruktur, peningkatan kapasitas tenaga kerja, serta kebijakan yang mendorong pengembangan UMKM berbasis industri harus menjadi prioritas. Tanpa persiapan yang matang, industrialisasi bisa berakhir sebagai langkah prematur yang hanya memperparah ketimpangan ekonomi bahkan membutuhkan waktu puluhan bahkan ratusan tahun untuk mencapai hal tersebut.
BACA JUGA:Tragis! Warga Klaten Terjebak Penipuan Dukun, Uang Rp 55 Juta Raib!
BACA JUGA:Setelah 1,5 Tahun Dirawat di Saudi, Jemaah Umrah Asal Madura Kembali ke Tanah Air Didampingi Kemenag
Pertumbuhan Ekonomi: Menemukan Keseimbangan antara Pertanian dan Industri
Meski industrialisasi menjadi wacana besar, bukan berarti sektor pertanian harus diabaikan sepenuhnya. Justru, Kabupaten Empat Lawang harus mencari keseimbangan antara memodernisasi pertanian dan mempersiapkan diri untuk perkembangan industri.
Salah satu contohnya adalah pengembangan pertanian modern melalui pendidikan dan pelatihan terkait pertanian, penggunaan teknologi pertanian canggih seperti irigasi tetes, penggunaan benih unggul, dan akses ke pembiayaan mikro dan sebagainya.
Pada saat yang sama, upaya menuju industrialisasi perlu dilakukan secara bertahap dan terukur. Pemerintah daerah harus memperkuat infrastruktur dasar, meningkatkan kapasitas SDM, dan memberikan insentif bagi investasi di sektor-sektor yang relevan dengan potensi lokal.
Pengembangan industri yang berbasis pada komoditas pertanian atau potensi alam, seperti pengolahan hasil pertanian, bisa menjadi langkah awal yang lebih realistis.
Kesimpulan: Masa Depan di Persimpangan
Kabupaten Empat Lawang berada di persimpangan penting dalam sejarah ekonominya.
Penurunan sektor pertanian bukan hanya sinyal krisis, tetapi juga peluang untuk menciptakan perubahan positif. Namun, langkah menuju industrialisasi harus dilakukan dengan hati-hati, mempertimbangkan kesiapan infrastruktur, SDM, dan dukungan kebijakan.
Jika tidak, transisi ini justru hanyalah mimpi dari ketidaksiapan kita yang dapat memperburuk kondisi ekonomi daerah.
Meskipun ada harapan bahwa industrialisasi bisa membawa kemajuan ekonomi, hal ini membutuhkan strategi komprehensif dari pemerintah daerah dan swasta.