Warga Muara Padang Banyuasin Diteror Buaya Muara
REKAM: Warga di Kecamatan Muara Padang, Banyuasin merekam kemunculan buaya muara di sekitarab jembatan 2 jalur 20 Kecamatan Muara Padang pada Sabtu (31/12/2023). Foto: dok/ist--
REL, Muara Padang - Warga di Kecamatan Muara Padang, Banyuasin, merasa resah dan was-wasa menyusul serangkaian insiden munculnya buaya muara di sungai-sungai tempat tinggal mereka.
Kejadian ini terekam dalam sebuah video berdurasi 29 detik yang menunjukkan seekor buaya muara sedang berenang di tengah sungai, terutama di jembatan 2 jalur 20 Kecamatan Muara Padang pada Sabtu (31/12/2023).
Camat Muara Padang, Parlin, membenarkan seringnya masyarakat melihat buaya muara di sungai-sungai sekitar. "Kami telah memberikan himbauan kepada masyarakat agar berhati-hati di sekitar sungai," ujar Parlin pada Selasa (2/1/2024).
Namun, upaya koordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel tidak membuahkan hasil, meninggalkan pihak kecamatan dan masyarakat dalam dilema.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di Kabupaten Muratara
BACA JUGA:Kemantapan Jalan di Sumsel Menurun
Koordinasi yang dilakukan dengan BKSDA Sumsel hingga saat ini tidak mendapat respons, menjadi kendala serius bagi pihak kecamatan dan masyarakat untuk mengambil tindakan preventif. Parlin menyatakan kebingungan,
"Kami dan warga jadi serba salah, kalau mau dibunuh nanti melanggar hukum karena hewan ini dilindungi UUD. Sedangkan, dari koordinasi kami dengan BKSDA Sumsel sama sekali tidak direspon. Padahal, kami sudah lama berkoordinasi sampai sekarang tidak ada jawaban."
Parlin menjelaskan bahwa munculnya buaya muara terkait dengan faktor air pasang. Hal ini membuat buaya muara muncul dengan jelas di beberapa titik sungai, termasuk di jembatan 2 dan 4 jalur 20 serta Jalur 18.
Meskipun keberadaan buaya ini bukan hal baru, Parlin meminta warga untuk tetap waspada dan tidak terlena. "Harus tetap waspada, ketimbang nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," tandasnya.
Pihak kecamatan terus berupaya memberikan himbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan ketika berada di sekitar sungai.
Meskipun situasinya rumit karena hewan tersebut dilindungi oleh undang-undang, pihak kecamatan dan warga berharap dapat segera mendapatkan respons dari BKSDA Sumsel untuk mengatasi permasalahan ini. (*)