Israel Diperkirakan Akan Lanjutkan Pembnhan Pemimpin Iran dan Tokoh Pro-Teheran sebagai Balasan Serangan

Reporter: Riski |

Editor: Riski |

Jumat , 04 Oct 2024 - 16:26

Israel diperkirakan akan terus memburu pemimpin-pemimpin Iran dan tokoh-tokoh yang bersekutu dengan Teheran dalam upaya menunjukkan kekuatan militernya di tengah ketegangan yang semakin memanas.-Foto: dok/ist.-

REL , Tel Aviv – Israel diperkirakan akan terus memburu pemimpin-pemimpin Iran dan tokoh-tokoh yang bersekutu dengan Teheran dalam upaya menunjukkan kekuatan militernya di tengah ketegangan yang semakin memanas.

Analis militer dan keamanan Elijah J. Magnier menilai langkah ini diambil sebagai respons atas serangan ratusan rudal yang dilancarkan Iran dan milisi pro-Teheran terhadap Israel beberapa hari terakhir.

"Saya rasa pembunuhan bukanlah opsi yang akan ditinggalkan Israel, justru sebaliknya," ujar Magnier kepada Al Jazeera.

Ia menambahkan bahwa Israel telah lama menunjukkan kemampuannya dalam mengeksekusi pemimpin-pemimpin musuhnya, seperti pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, hingga pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah.

Dalam serangan terbaru di Beirut, Lebanon, Israel juga berhasil membunuh wakil komandan pasukan elit Garda Revolusi Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Abbas Nilforoushan, yang tewas bersama Nasrallah.

Magnier menyebutkan bahwa beberapa pejabat tinggi Iran kini menjadi target potensial dalam operasi pembunuhan Israel.

Di antaranya adalah Komandan Brigade Quds IRGC, Ismael Qaani, dan kepala IRGC, Hossein Salami.

Langkah ini dipandang Israel sebagai balasan atas serangan balistik yang dilancarkan Iran.

Pada Selasa (1/10), Iran menembakkan 200 rudal balistik dan hipersonik ke Israel, yang disebut Teheran sebagai tindakan balas dendam atas pembunuhan Nasrallah dan Abbas Nilforoushan.

Teheran mengklaim bahwa 90 persen rudal yang ditembakkan berhasil menghantam target strategis di Israel, termasuk pangkalan militer, sistem anti-rudal Iron Dome, dan markas intelijen Mossad di ibu kota.

israel diperkirakan akan lanjutkan pemb*n*han pemimpin iran dan tokoh pro-teheran sebagai balasan serangan                            rel , tel aviv – israel diperkirakan akan terus memburu pemimpin-pemimpin iran dan tokoh-tokoh yang bersekutu dengan teheran dalam upaya menunjukkan kekuatan militernya di tengah ketegangan yang semakin memanas.
analis militer dan keamanan elijah j. magnier menilai langkah ini diambil sebagai respons atas serangan ratusan rudal yang dilancarkan iran dan milisi pro-teheran terhadap israel beberapa hari terakhir.
"saya rasa pembunuhan bukanlah opsi yang akan ditinggalkan israel, justru sebaliknya," ujar magnier kepada al jazeera.
ia menambahkan bahwa israel telah lama menunjukkan kemampuannya dalam mengeksekusi pemimpin-pemimpin musuhnya, seperti pemimpin hamas, ismail haniyeh, hingga pemimpin hizbullah, hassan nasrallah.
baca juga:huawei luncurkan fusionsolar, solusi teknologi cerdas untuk energi terbarukan di indonesia
baca juga:10 makanan tinggi kalium selain pisang, baik untuk kesehatan
dalam serangan terbaru di beirut, lebanon, israel juga berhasil membunuh wakil komandan pasukan elit garda revolusi iran (irgc), brigadir jenderal abbas nilforoushan, yang tewas bersama nasrallah.
magnier menyebutkan bahwa beberapa pejabat tinggi iran kini menjadi target potensial dalam operasi pembunuhan israel.
di antaranya adalah komandan brigade quds irgc, ismael qaani, dan kepala irgc, hossein salami.
langkah ini dipandang israel sebagai balasan atas serangan balistik yang dilancarkan iran.
pada selasa (1/10), iran menembakkan 200 rudal balistik dan hipersonik ke israel, yang disebut teheran sebagai tindakan balas dendam atas pembunuhan nasrallah dan abbas nilforoushan.
baca juga:pemerintah dituntut batalkan rencana pembatasan bbm subsidi, dpr ri beri apresiasi atas penundaan
baca juga:paslon ym bm lantik tim pemenangan di kecamatan pulau pinang, disambut antusias warga
teheran mengklaim bahwa 90 persen rudal yang ditembakkan berhasil menghantam target strategis di israel, termasuk pangkalan militer, sistem anti-rudal iron dome, dan markas intelijen mossad di ibu kota.
meski israel menyatakan sebagian besar rudal tersebut berhasil dicegat, kerusakan pada pangkalan militer dan bangunan penting lainnya menimbulkan keraguan tentang efektivitas sistem pertahanan mereka.
magnier mengingatkan bahwa jika israel melanjutkan serangan-serangan pembunuhan ini, respons iran kemungkinan akan semakin eskalatif dan penuh dengan pembalasan yang lebih ganas.
situasi ini terus berkembang, menandai ketegangan yang semakin meningkat di kawasan timur tengah.***