Kementerian Pertanian Ajak Emak-emak Pasok Sayuran Segar untuk Program Makan Bergizi Gratis

Presiden Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School di Dongcheng District di Kota Beijing, China, Selasa (2/4/2024).-(Doc/Photo.ist)-

REL,BACAKORAN.CO  - Dalam upaya mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, untuk turut serta dalam memasok kebutuhan sayuran segar. Program ini merupakan bagian dari strategi pekarangan pangan bergizi yang diinisiasi oleh Kementan.

BACA JUGA:Manfaat Mengonsumsi Terong untuk Kesehatan

BACA JUGA:Renyah dan Sehat: Rahasia Bakwan Sayur Minim Minyak

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa pihaknya akan menyediakan benih dan bibit unggul kepada rumah tangga di seluruh Indonesia. Tujuan utama program ini adalah agar setiap rumah tangga dapat mengembangkan kebun pangan sendiri yang mampu memenuhi kebutuhan gizi keluarga, sekaligus mendukung penyediaan program MBG.

“Di pekarangan rumah, masyarakat bisa menanam sayur-sayuran, umbi-umbian, hingga memelihara ayam, bebek, bahkan ikan lele. Ini akan membantu memenuhi kebutuhan pangan bergizi masyarakat dan mengurangi belanja rumah tangga,” jelas Amran.

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata Menarik di Wonogiri, Ada Waduk hingga Telaga Nan Indah

BACA JUGA:Jangan Lupa, Ingat ada 3 Adab Bersendawa Setelah Makan yang Dianjurkan dalam Islam

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), rata-rata pengeluaran rumah tangga di Indonesia mencapai Rp 2 juta per bulan, dengan total belanja tahunan rumah tangga mencapai Rp 1.400 triliun. Amran optimis bahwa inisiatif pekarangan pangan bergizi ini dapat mendorong pengeluaran masyarakat sekaligus mendorong ekonomi perdesaan, terutama dengan distribusi produk ke sekolah dan rumah makan.

Selain program pekarangan pangan bergizi, Kementan juga mengembangkan skema peningkatan produksi susu dan daging. Program ini mencakup pengundangan investor asing, salah satunya dari Vietnam, guna meningkatkan produksi susu sapi dalam negeri yang saat ini hanya mampu memenuhi sekitar setengah dari kebutuhan nasional.

BACA JUGA:Ini Sejarah Kelam Android, 3 Versi Terburuk yang Pernah Diluncurkan

BACA JUGA:Evaluasi Kabinet Prabowo Subianto, Efisiensi dan Integritas Jadi Fokus Utama

Melalui dua program ini, Kementan berharap dapat meningkatkan ketahanan pangan nasional, mendukung kesejahteraan ekonomi perdesaan, serta menyediakan makanan bergizi yang mudah diakses oleh masyarakat luas.(*)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan