Kartu Merah Arsenal Bukan Konspirasi

KARTU: Pada pekan ke delapan, The Gunners sudah menerima tiga kartu merah, jumlah yang mencolok dan tertinggi di antara klub lain di Premier League. Foto: Getty Images--

Terakhir, Saliba mendapat kartu merah saat melawan Bournemouth, yang berujung pada kekalahan pertama Arsenal musim ini.

Deeney menilai bahwa Arsenal tidak boleh merasa ada agenda tersembunyi dari wasit Premier League, tetapi justru harus meningkatkan akuntabilitas di antara para pemain. 

BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Menang Tipis Atas Kuwait di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

BACA JUGA:Federico Chiesa Absen Lagi

“Ketika Saliba diusir dan tim kalah 2-0, saya berharap ada yang bertanya, ‘Kenapa melakukan itu?’ Anda boleh memiliki konflik, boleh menuntut standar tinggi dari sesama pemain,” ujar Deeney.

Ia menegaskan pentingnya para pemain untuk tidak ragu menegur rekan setim jika ada kesalahan individu yang merugikan tim. 

Deeney percaya, jika Arsenal mampu menjaga kedisiplinan di lapangan, mereka akan memiliki peluang yang lebih besar untuk tetap berada di jalur perebutan gelar.

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta, dikabarkan merasa kecewa dengan kartu merah yang diterima Rice dan Trossard. 

Namun, Arteta cenderung menyalahkan aturan dan keputusan wasit ketimbang pemainnya. 

BACA JUGA:Jadwal Lengkap Timnas Indonesia U-17 di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025

BACA JUGA:Rahasia Kemenangan Real Madrid

Deeney mengingatkan Arteta agar lebih keras dalam mengarahkan para pemain untuk bertanggung jawab atas tindakan mereka.

Sebagai salah satu tim yang bersaing di papan atas, Arsenal perlu menghadapi masalah kedisiplinan ini dengan serius. 

Dengan laga-laga besar yang akan datang, The Gunners diharapkan dapat memperbaiki perilaku di lapangan agar bisa tetap bersaing secara konsisten di Premier League. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan