Membuka Tabir Sejarah Kerajaan Singhasari Melalui Buku Cakrawala Mandala Dwipantara
Membuka Tabir Sejarah Kerajaan Singhasari Melalui Buku Cakrawala Mandala Dwipantara--
RAKYATEMPATLAWANG – Membuka Tabir Sejarah Kerajaan Singhasari Melalui Buku Cakrawala Mandala Dwipantara
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang terus berkomitmen untuk mengenalkan dan melestarikan jejak sejarah Kerajaan Singhasari.
Salah satu langkah terbarunya adalah peluncuran buku berjudul Cakrawala Mandala Dwipantara.
Buku ini merupakan kelanjutan dari kajian ilmiah Dipamala Singhasari yang disajikan pada Festival Singhasari 1 yang digelar pada 22 November 2023 lalu.
Festival Singhasari 1 sendiri menjadi wadah yang menggambarkan kejayaan Kerajaan Singhasari melalui diorama drama, yang membawakan sepuluh momen monumental dari kerajaan yang berpusat di wilayah Malang Raya pada masa pemerintahan Raja Kertanegara.
BACA JUGA:Lezat dan Menggugah Selera! Mengenal 10 Makanan Tradisional Sumatera Barat yang Wajib Dicoba
Melalui buku Cakrawala Mandala Dwipantara, Disdikbud Kota Malang ingin mengangkat kembali gagasan besar yang pernah dicetuskan oleh Raja Kertanegara.
yakni wawasan nusantara pertama yang mencakup konsep abhaya (keamanan), wrĕddhi adhigama (pengembangan pengetahuan), sugati (perlindungan), dan anuraksa pachattra (pengayoman) bagi seluruh masyarakat.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, SE., MM., menjelaskan bahwa Cakrawala Mandala Dwipantara membawa pesan penting bahwa peradaban Jawa kuno tidak hanya berkembang di dalam wilayah tertentu, tetapi juga memiliki interaksi dengan peradaban dunia.
BACA JUGA:Mengurangi Garam Tanpa Mengorbankan Rasa: Manfaat MSG untuk Kesehatan
BACA JUGA:Manfaat Air Kelapa Muda untuk Buka Puasa: Pilihan Sehat dan Menyegarkan
Melalui buku ini, Suwarjana berharap generasi muda dapat meneladani semangat kejayaan Kerajaan Singhasari dalam menghadapi tantangan global.
Lebih lanjut, dalam pelaksanaan Festival Singhasari 1, Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang mengikrarkan Cakrawala Mandala Dwipantara, yang diikuti oleh seluruh Kepala Perangkat Daerah (PD) di Kota Malang, sebagai simbolis untuk meneladani semangat yang terkandung di dalamnya.