Sejarah, Makna Nama, dan Daya Tarik Jembatan Ampera yang Ikonik di Palembang
jembatan ampera iconik kota Palembang-doc rel-
Awalnya berwarna abu-abu, kemudian diubah menjadi kuning pada tahun 1970-an hingga 1980-an, dan akhirnya berubah menjadi warna merah seperti yang terlihat saat ini.
BACA JUGA:Rumah Kayu di Babat Supat Ludes Terbakar
BACA JUGA:Petani di Muba Alih Profesi Jadi Bandar Narkoba
Daya Tarik Wisata Jembatan Ampera
Pada malam hari, Jembatan Ampera menjadi pemandangan yang memukau berkat deretan lampu-lampu yang menghiasi jembatan ini. Dari atas jembatan, pengunjung dapat menikmati pemandangan Benteng Kuto Besak, sebuah benteng bersejarah dari abad ke-18.
Tak jauh dari jembatan, terdapat warung terapung di tepi Sungai Musi yang menawarkan pengalaman unik menikmati hidangan khas Palembang di atas perahu sambil menikmati keindahan jembatan.
Ukuran dan Berat Jembatan Ampera
Jembatan Ampera memiliki panjang 1.117 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 11,5 meter di atas permukaan laut. Menara jembatan berdiri setinggi 63 meter dengan jarak antar menara sekitar 75 meter.
Berat total jembatan mencapai sekitar 944 ton. Angka-angka ini menunjukkan betapa kokohnya konstruksi jembatan yang telah bertahan hingga sekarang.
Jembatan Ampera bukan hanya sebuah sarana penghubung, melainkan simbol sejarah dan kebanggaan bagi masyarakat Palembang.
BACA JUGA:Partai Perubahan Dideklarasikan di Kota Prabumulih
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Tentang Jembatan Ampera yang Jarang Diketahui
Semoga informasi ini bermanfaat dan menginspirasi Anda untuk mengunjungi ikon kota Palembang yang bersejarah ini.***