Mendikdasmen Abdul Mu'ti Kritisi Keras Program Merdeka Belajar: Filosofi yang Hilang dalam Kebijakan Pendidika
mendikdasmen abdul mu'ti-doc rel-
BACA JUGA:Sejarah, Makna Nama, dan Daya Tarik Jembatan Ampera yang Ikonik di Palembang
Namun, Mu'ti menilai bahwa implementasi Merdeka Belajar yang dilakukan oleh tim Nadiem belum menangkap sepenuhnya makna konsep tersebut. "Esensi pendidikan terletak pada upaya memerdekakan manusia, bukan sekadar bebas belajar tanpa arah yang jelas," ujar Abdul Mu'ti.
Liberasi Bukan Liberalisasi
Abdul Mu'ti juga menyoroti perbedaan mendasar antara konsep liberasi dalam pendidikan dan liberalisasi. Menurutnya, konsep liberasi adalah upaya memerdekakan individu melalui pendidikan, sementara liberalisasi lebih mengarah pada kebebasan tanpa arah.
Dalam pandangannya, kebijakan Merdeka Belajar yang ada saat ini tampak mengarah pada liberalisasi yang berorientasi pada pasar dan kebutuhan kerja semata. "Pendidikan seharusnya tidak sekadar dikendalikan oleh kebutuhan pasar, tetapi harus tetap berpegang pada nilai-nilai filosofis," tambahnya.
Filosofi Freedom to Learn
Mu'ti juga mengingatkan tentang teori pendidikan humanistik yang diperkenalkan oleh Carl Rogers pada 1960-an. Teori ini menekankan freedom to learn, di mana siswa memiliki kebebasan untuk belajar sesuai minat mereka, dalam lingkungan yang nyaman dan tanpa tekanan. Ia mengapresiasi kebebasan dalam belajar namun tetap menegaskan pentingnya suasana belajar yang terarah dan menyenangkan.
Menurutnya, jika Merdeka Belajar ingin berhasil, maka penting untuk membangun konstruksi filosofis yang jelas terlebih dahulu. Ia mengingatkan bahwa filosofi pendidikan harus disepakati secara nasional di antara guru, pemangku kebijakan, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pendidikan.
Langkah Abdul Mu'ti Selanjutnya
Sebagai mantan Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-SM) dan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Abdul Mu'ti bukan sosok baru dalam dunia pendidikan.
Pengalamannya di berbagai lembaga pendidikan membuatnya memahami betul pentingnya landasan filosofis dalam merancang kebijakan pendidikan. Ia berjanji akan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak dalam mengkaji kebijakan-kebijakan di bawah Merdeka Belajar.
BACA JUGA:SIAP-SIAP, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Siap Kaji Ulang Kurikulum Merdeka dan Ujian Nasional
BACA JUGA:KPK Dalami Kepemilikan Jam Tangan Dirdik Jampidsus Abdul Qohar, Diduga Berharga Rp 1 Miliar
Keputusan Abdul Mu'ti untuk mengkaji ulang program ini menjadi sorotan publik, terutama bagi para praktisi dan pemerhati pendidikan yang ingin melihat perkembangan baru dalam kebijakan pendidikan nasional.