5 Tradisi Unik Bali yang Masih Dilestarikan Hingga Kini
Foto: 5 Tradisi Unik Bali yang Masih Dilestarikan Hingga Kini--
BACA JUGA:Melihat Sejarah dan Harapan Kedepan, Tambang di Bangka Belitung
Tradisi ini melibatkan para muda-mudi yang saling berpelukan, mencium, dan menyiramkan air sebagai bentuk kekompakan dan rasa kebersamaan. Omed-omedan dipandang sebagai simbol penguatan hubungan sosial antarwarga desa.
Walaupun sempat dihentikan, kejadian tak terduga, seperti dua ekor babi yang berkelahi di depan pura, dianggap sebagai pertanda agar tradisi ini tetap dilanjutkan.
4. Nyakan Diwang
Nyakan Diwang adalah tradisi yang dilaksanakan pada Hari Raya Nyepi di Banjar, Buleleng.
Tradisi ini melibatkan kegiatan menanak nasi di luar rumah atau di pinggir jalan pada pukul 03.00 Wita, sebagai simbol pembersihan dan penyepian dapur.
BACA JUGA:Kemudahan Transaksi Digital dengan QRIS di BRImo
BACA JUGA:BRImo: Solusi Perbankan Digital yang Mempermudah Transaksi di Era Modern
Kegiatan ini tidak hanya menjadi bentuk pembersihan rumah, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antarwarga.
Pukul 04.00 Wita, masyarakat saling mengunjungi tetangga untuk berbagi dan mempererat hubungan kekerabatan.
5. Siat Sambuk
Siat Sambuk adalah tradisi yang dilaksanakan sehari sebelum Nyepi di Banjar Pohgending, Desa Pitra, Tabanan.
Dalam tradisi ini, dua kelompok yang disebut Wong Kaja (Kelompok Utara) dan Wong Kelod (Kelompok Selatan) saling berperang dengan menggunakan serabut kelapa yang dibakar.
BACA JUGA:Agen Pengiriman Uang di Desa Mulyaguna Permudah Pekerja Migran Kirim Uang ke Keluarga
BACA JUGA:Penyaluran Kredit Nasional Tumbuh 8,21%, Rasio NPL Turun ke 2,90% di Triwulan III-2024