Pemerintah Sumsel Siapkan Bantuan
DAPUR: Tim Rescue dirikan Dapur Umum untuk korban banjir di Prabumulih. Foto: dok/BPBD Sumsel.--
REL, Palembang - Hujan deras yang mengguyur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) sejak beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di beberapa wilayah.
Banjir yang meluapkan sungai besar di Sumsel menggenangi ribuan rumah warga, fasilitas kesehatan, pendidikan, dan umum lainnya, serta memutus akses transportasi masyarakat.
Beberapa kabupaten dan kota yang terdampak banjir antara lain Musi Rawas Utara (Muratara), Musi Rawas (Mura), Pali, Musi Banyuasin (Muba), Kabupaten Muara Enim, dan Kota Prabumulih.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, hingga Minggu (14/01/2024), tercatat sekitar 10.000 jiwa yang mengungsi akibat banjir.
BACA JUGA:Graeme Souness Pertanyakan Kontribusi Kai Havertz di Arsenal
BACA JUGA:Buka Peluang Pindah dari Tottenham Hotspur
Pemerintah Provinsi Sumsel telah menyiapkan bantuan tanggap darurat untuk korban banjir, berupa beras, obat-obatan, logistik, matras, dan tenda darurat. Bantuan tersebut disalurkan sesuai dengan kebutuhan dan jumlah korban yang terdampak bencana.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Sumsel, Mirwansyah, mengatakan bahwa penanggulangan tanggap darurat dilakukan sejak hari pertama bencana hingga 14 hari, namun akan diperpanjang hingga 30 hari apabila kondisi mendesak.
"Bencana sekarang masih berlangsung, tapi sudah mulai surut di Kabupaten Muratara, Musi Rawas, dan Pali. Tadi pun sudah kami berikan bantuan sandang maupun pangan, sehingga mereka yang terdampak kesulitan makanan-makanan, yang terdampak di Musi Rawas Utara 130 KK, Musi Rawas juga begitu karena dampak yang utama itu adalah akses menuju kesana yang terputus," ungkap Mirwansyah.
Sementara itu, Pj Gubernur Sumatera Selatan, Agus Fatoni, mengatakan bahwa pemerintah melakukan sejumlah langkah koordinasi bersama dengan TNI/Polri dalam upaya menangani bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumsel. Selain itu, pemerintah juga akan melakukan kajian antisipasi, mitigasi, dan kesiapan penanggulangan pasca bencana.
"Provinsi juga sudah memberikan bantuan, mengirimkan tim, dan ini semua perlu kerja sama dengan semua pihak untuk bersama-sama menanggulangi. Kita juga perlu melakukan pencegahan, pencegahan terus kita lakukan dengan koordinasi dan rapat, penanganan pencegahan, penanganan bencana, dan juga penanganan pasca bencana," jelas Fatoni.
Banjir yang melanda Sumsel merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim yang menyebabkan curah hujan yang tinggi dan tidak merata.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana, serta melakukan upaya adaptasi dan mitigasi untuk mengurangi risiko bencana. (*)