6 Burung Dipercaya Jadi Pertanda Buruk

Reporter: Pauzan |

Editor: Pauzan |

Minggu , 24 Nov 2024 - 22:13

6 Burung Dipercaya Jadi Pertanda Buruk--

6 burung dipercaya jadi pertanda buruk                            rel, jakarta– sejumlah burung masih dipercaya memiliki mitos sebagai pertanda firasat buruk salah satunya kematian. 
umumnya, sejumlah nama burung memiliki makna di baliknya. 
burung gereja misalnya, seringkali hinggap di atap gereja pada zaman dahulu maka disebut dengan burung gereja. 
namun, burung gereja tidak memberikan pertanda buruk. 
dilansir dari laman resmi bobobox, banyak jenis burung yang berada di sekitar manusia ternyata tidak sedikit yang memiliki mitos mengerikan. 
sejumlah buruk dimaknai sebagai simbol kematian, kesialan atau pertanda buruk. apa saja? 
burung-burung pertanda buruk
1. burung gagak 
burung gagak memiliki suara yang keras. 
saat burung hitam ini berputar-putar, dan berkicau, tak sedikit orang yang khawatir ada pertanda buruk. 
jika burung itu muncul, ditakutkan maka tidak lama akan ada seseorang yang meninggal di sekitar tempat itu. 
burung satu ini, yang memiliki nama latin corvus, biasanya muncul menjelang magrib hingga malam hari. 
ia akan bertengger lama di atas genting sambil mengeluarkan pesan kematian lewat kicauannya. 
gagak sebagai burung pertanda kematian ini berakar dari kepercayaan masyarakat kuno. 
gagak sudah sejak lama identik dengan praktik sihir atau ilmu hitam. para penyihir atau peramal biasanya memiliki gagak sebagai peliharaan. 
selain itu, burung satu ini juga dipercaya sebagai jelmaan penyihir jahat dan dewi kematian. 
anggapan gagak sebagai burung pertanda kematian sebenarnya berkaitan dengan perilaku aneh burung tersebut saat mendapati gagak lain mati. 
mereka akan menyalak dengan suara berisik seolah-olah tengah meratapi atau berduka atas kematian kawannya. 
namun, hal ini rupanya bukan bentuk duka. 
gagak tersebut sebenarnya tengah mencari tahu tentang adanya ancaman di sekitar tempat kematian itu. 
2. burung kedasih 
burung kedasih memiliki nama latin cuculus merulinus. 
burung ini sudah sejak lama terkenal sebagai burung pertanda kematian terutama saat kicauan khasnya mulai terdengar. 
konon, jika burung ini berputar-putar dan hinggap di sebuah rumah lalu berkicau, diperkirakan akan ada orang meninggal tak lama kemudian di sekitar lokasi tersebut. 
masyarakat sunda lebih mengenalnya dengan sebutan burut sirit uncuing sementara orang jawa menyebutnya burung emprit gantil. 
kicauan khas yang ditakuti masyarakat sebagai pertanda kematian sebenarnya merupakan nyanyian burung betina untuk menarik perhatian burung jantan di masa kawin. kedasih sendiri memiliki bulu yang indah dan eksotis, namun sifatnya cenderung culas, kejam atau sadis. 
tak hanya itu, kedasih juga tidak mau mengerami telurnya sendiri. 
ukuran telur kedasih biasanya relatif sama sehingga induk sarang lain tidak menyadarinya. 
baca juga:3 tips raih kulit sehat dan cantik luar dalam
baca juga:senam pagi bersama dan aksi bersih lingkungan
3. burung hantu 
dari namanya saja, burung hantu sudah mengerikan. 
burung hantu merupakan burung nokturnal atau aktif di malam hari dan memiliki kemampuan untuk terbang tanpa suara serta bisa memutar lehernya hingga 360 derajat. 
dari namanya, burung ini dianggap sebagai kematian, pencuri keberkahan hingga pertanda adanya makhluk halus. 
dalam kepercayaan masyarakat jawa, burung hantu menjadi burung pertanda kematian jika ia hinggap di depan rumah. 
konon, penghuni rumah akan menemui ajalnya dalam waktu dekat. 
selain itu, ada juga mitos yang menyebutkan seseorang akan meninggal setelah menirukan suara burung hantu, namun burung tersebut tidak menyahuti. 
4. burung tengkek buto 
burung tengkek buto atau oriental dollarbird memiliki mitos yang tetap saja bikin takut. 
burung dengan nama ilmiah eurystomus orientalis sebenarnya memiliki warna yang sangat cantik dan bisa digunakan sebagai guru bagi burung lain agar dapat bersiul dengan merdu. 
sayangnya, tengkek buto ini oleh sebagian masyarakat dipercaya sebagai pertanda adanya maling di sekitar rumah, terutama saat dia bersiul di malam hari. 
jika hinggap di depan rumah dan bersiul, ini juga menjadi pertanda buruk lainnya, yaitu akan adanya bencana yang bencana menimpa anggota keluarga. 
tak hanya itu, banyak orang yang enggan memelihara burung ini karena dianggap sebagai peliharaan genderuwo. 
5. burung pipit 
pipit termasuk burung yang mudah dijumpai. 
burung ini kerap menjadi musuh bagi petani di sawah dan seringkali terlihat memungut rumput kering di tanah untuk membuat sarang. 
namun, siapa sangka jika burung kecil satu ini rupanya dianggap sebagai burung pertanda buruk. 
kabarnya, jika burung ini terus menerus berada di halaman atau sekitar rumah, hal ini menjadi pertanda datangnya tamu. 
namun, baik atau buruknya tamu tersebut tergantung pada posisi burung. 
jika burung bertengger di bagian kanan rumah, maka tamunya akan membawa kabar baik. 
sementara itu, jika burung berada di sisi kiri, maka tamu yang datang akan membawa kabar buruk. 
6. burung perkutut 
burung perkutut umumnya menjadi burung yang diyakini masyarakat sebagai pembawa keberuntungan. meski begitu, mitos negatif ternyata juga melekat pada burung satu ini. 
bukan sebagai burung pertanda kematian, perkutut diyakini pertanda datangnya kesialan jika terdengar di malam hari. 
baca juga:pertanian, kehutanan, dan perikanan kontribusi terbesar pdrb
baca juga:sungai musi 
kesialan ini bisa saja berupa kesulitan pekerjaan, perusak hubungan baik dalam keluarga atau terganggunya rumah tangga hingga kesulitan mencari jodoh. 
kesialatan itu juga hanya menimpa orang yang mendengar langsung kicauan burung tersebut di malam hari. 
tak hanya itu, jika berbunyi di jam 00.00, konon perkutut menandakan hadirnya musibah. pertanda tersebut biasanya terjadi secara berulang sebelum musibah datang. 
pertanda buruk lainnya dari bunyi burung perkutut di malam hari adalah kehadiran sosok makhluk tak kasat mata. 
sebagian masyarakat meyakini bunyi perkutut di malam hari, terutama pukul 02.00 dini hari, sebagai peringatan atau pemberitahuan bahwa ada sesuatu yang tidak biasa di sekitarnya. (*)