Real Madrid Hadapi Kritik Usai Rekrut Kylian Mbappe, Performa Sang Bintang Jauh dari Ekspektasi

Doc/Foto/Ist--

REL,BACAKORAN.CO – Kylian Mbappe, yang bergabung dengan Real Madrid secara gratis pada musim panas 2024 setelah berakhirnya kontraknya dengan Paris Saint-Germain (PSG), kini menghadapi sorotan tajam. Penyerang asal Prancis itu disebut gagal memenuhi ekspektasi para penggemar dan manajemen klub.

Menurut laporan Daily Mail, Los Blancos mengabaikan data yang meremehkan terkait kondisi fisik Mbappe sebelum merekrutnya. Keputusan ini dinilai menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap performa mengecewakan Real Madrid di musim ini, khususnya di Liga Champions.

BACA JUGA:Shin Tae-yong Sebut Persib Bandung dan Persija Jakarta sebagai Klub Terpopuler di Indonesia

BACA JUGA:Harga Emas Dunia Berpotensi Bergejolak: Data Pekerjaan AS dan Pidato The Fed Jadi Sorotan

Statistik Pengecewaan

Dalam 12 penampilan La Liga musim ini, Mbappe baru mencetak empat gol nonpenalti. Sementara di Liga Champions, ia hanya mampu mencetak satu gol dalam lima pertandingan. Statistik ini jauh dari performa yang diharapkan dari salah satu penyerang terbaik dunia.

Lebih berdampak lagi, jarak tempuh Mbappe di Liga Champions musim ini hanya mencapai 39 km, dengan rata-rata kurang dari 9 km per pertandingan. Angka tersebut jauh di bawah rata-rata rekan setimnya, Jude Bellingham, yang berlari lebih dari 10 km per pertandingan.

BACA JUGA:Kabupaten dan Kota Terpadat di Banten Tahun 2024, Dominasi Tangerang Raya

BACA JUGA:Suzuki Jimny Arctic 2024 Resmi Diluncurkan dengan Fitur dan Tampilan Eksklusif

Kritik Gaya Bermain

Kritik utama yang ditujukan kepada Mbappe adalah kontribusinya yang minimal dalam bertahan. Dalam laga terakhir melawan Liverpool di Anfield, Real Madrid kalah 0-2. Pada pertandingan tersebut, Mbappe terlihat kehilangan bola di area berbahaya dan tidak melakukan upaya signifikan untuk merebutnya kembali, yang hampir berakhir pada gol cepat dari The Reds.

Situasi ini mengingatkan kembali pada masa-masanya di PSG, di mana trio Mbappe, Neymar, dan Lionel Messi dikenal sebagai salah satu lini depan paling kreatif namun rapuh dalam bertahan. Kurangnya ini sering dieksploitasi lawan di Liga Champions, yang berakhir pada tersingkirnya PSG di babak 16 besar dua musim berturut-turut.

BACA JUGA:Tim Advokasi Fitri-Nandri Laporkan Dugaan Pelanggaran Pilkada

BACA JUGA:Prabowo Rencanakan Liburkan Sekolah Selama Ramadan 2025, Simak Kalender Pendidikan Terbaru!

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan