Baking Therapy, Membuat Kue untuk Atasi Stres dan Cemas

Ilustrasi---

Pada proses tertentu, seperti menguleni adonan, Anda bahkan harus bekerja lebih keras. Berbagai gerakan itulah membuat kue dinilai bisa mendukung terapi okupasi.

Okupasi merupakan jenis terapi yang bertujuan mengembalikan kemampuan fisik seseorang akibat cedera atau kelainan bawaan.

4. Melatih ketajaman indra

Dalam dunia psikologi, dikenal teknik grounding untuk mengatasi emosi negatif, seperti kecemasan, kesedihan, hingga amarah.

BACA JUGA:Raih Penghargaan Pertama dari KPPN Lahat

Terapi ini bertujuan untuk mengurangi stres dan kecemasan dengan cara memfokuskan perhatian Anda melalui pancaindra.

Meski tidak bisa sepenuhnya menggantikan teknik grounding, baking therapy bisa membantu Anda meningkatkan fokus berbagai indra.

Saat membuat roti, misalnya, Anda akan memanfaatkan indra peraba (kulit) untuk merasakan tekstur atau penciuman (hidung) untuk menghirup aroma kue.

5. Melatih kesabaran

Kesabaran adalah hal yang sulit dipelajari, padahal ini merupakan kemampuan penting saat harus menghadapi kondisi yang sering kali tidak sesuai dengan harapan.

Therapeutic baking tidak hanya bisa mengurangi stres, tetapi juga melatih kesabaran. Ini karena saat membuat kue, Anda harus menunggu adonan supaya mengembang dengan sempurna.

Anda juga perlu sabar saat memanggang kue hingga matang sempurna. Jika terburu-buru, Anda tahu tidak akan mendapatkan hasil yang terbaik.

6. Menebarkan kebahagiaan

Kue merupakan salah satu olahan yang bisa dimakan bersama-sama.

Bayangan ketika membagikan kue buatan Anda bisa meningkatkan kebahagiaan untuk diri sendiri sekaligus menciptakannya untuk orang lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan