Waduh, Korban Pelecehan Seksual oleh Pria Difabel di Mataram Bertambah Jadi 13 Orang, Termasuk 3 Anak-Anak

pria difabel di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berinisial IWAS-ist/net-
BACA JUGA:Polisi Gerebek Lapak Tuak Tante Agnes di Tugumulyo
Modus Komunikasi Verbal
Menurut Joko, modus operandi yang digunakan oleh IWAS dalam melancarkan aksinya adalah melalui komunikasi verbal yang memengaruhi kondisi psikis korban.
Untuk korban anak-anak, pelaku menggunakan modus berpura-pura menjalin hubungan asmara.
"Modusnya untuk anak-anak itu dipacari. Apakah sudah ada tindakan lebih lanjut seperti persetubuhan atau tidak, kami masih mendalami," jelasnya.
Awal Kasus dan Keberanian Korban Lain
Kasus ini pertama kali mencuat setelah seorang mahasiswi berinisial MA melaporkan IWAS ke Polda NTB.
Laporan tersebut terdaftar dengan nomor LP/B/166.a/X/2024/SPKT/POLDA NTB. Setelah laporan MA ditindaklanjuti, korban-korban lainnya mulai berani mengungkap pengalaman mereka.
BACA JUGA:Rodi Wakil Empat Lawang Melaju ke Semifinal Bulutangkis Porwada
BACA JUGA:Tertipu Tawaran Kerja, Motor Ropi Dibawa Kabur Kenalan Baru
Harapan Penyelesaian Kasus
Joko menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi para korban hingga proses hukum selesai.
Ia berharap kasus ini bisa menjadi peringatan agar kejahatan serupa tidak terulang. “Kami akan terus mendukung korban agar mendapatkan keadilan yang mereka layak terima,” tutup Joko.***