Strategi Anggaran Rp 10.000: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Penuhi Gizi Anak Sekolah

Strategi Anggaran Rp 10.000: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Penuhi Gizi Anak Sekolah-ist/net-

Strategi Anggaran Rp 10.000: Program Makan Bergizi Gratis Tetap Penuhi Gizi Anak Sekolah

REL, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menetapkan revisi anggaran Program Makan Bergizi Gratis menjadi Rp 10.000 per porsi. 

Angka ini turun dari sebelumnya Rp 15.000 per porsi, namun tetap diyakini mampu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah, terutama dengan pengelolaan yang tepat dan efektif.

Ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo, menilai meskipun nominalnya terbatas, program ini dapat mencukupi kebutuhan gizi anak-anak jika dikelola dengan subsidi silang.

“Jika anggaran Rp 10.000 dikelola dengan baik, kebutuhan gizi anak-anak bisa terpenuhi. Penggunaan subsidi silang memungkinkan alokasi lebih optimal,” ujarnya, Sabtu (30/11/2024).

BACA JUGA:Prabowo Subianto: Membawa Indonesia ke Panggung Dunia sebagai Salah Satu Pemimpin Paling Berpengaruh 2025

BACA JUGA:Rupiah Perkasa, Rubel Rusia Tersungkur: Indonesia Berjaya di Pasar Valas

Apa yang Bisa Didapat dengan Rp 10.000?

Menurut Toto, dengan alokasi Rp 10.000, anak-anak masih bisa mendapatkan menu sederhana yang bergizi, seperti:

Nasi sebagai sumber karbohidrat.

Lauk pauk hewani, seperti ikan (75-100 gram) atau telur.

Sayur dan buah, misalnya pepaya atau nanas.

Toto menyebutkan penerapan subsidi silang dapat membantu memenuhi kebutuhan porsi yang berbeda di setiap jenjang pendidikan. Anak-anak SD, misalnya, bisa menghabiskan Rp 5.000 hingga Rp 7.500 per porsi karena porsi makan mereka lebih kecil, sehingga sisanya dapat dialokasikan untuk siswa SMP atau SMA/SMK.

“Dengan subsidi silang, alokasi Rp 10.000 cukup untuk banyak anak, misalnya 100 atau 200 anak. Ini telah saya coba di panti asuhan dan terbukti cukup,” tambah Toto.

Tag
Share