Nasib Tersangka Utama Uang Palsu UIN Makassar: Sindikat yang Lolos Pengawasan

Nasib Tersangka Utama Uang Palsu UIN Makassar: Sindikat yang Lolos Pengawasan--

RAKYATEMPATLAWANG – Kasus produksi uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar kembali mencuri perhatian publik. 

Sindikat yang melibatkan beberapa tersangka berhasil memproduksi uang palsu dengan teknik yang cukup canggih hingga sempat lolos dari pengawasan petugas keamanan kampus.  

Penangkapan sindikat ini dilakukan setelah adanya laporan masyarakat terkait peredaran uang palsu yang mencurigakan di beberapa wilayah sekitar kampus.

 Berdasarkan penyelidikan awal, diketahui bahwa dalang utama di balik kasus ini adalah seorang mahasiswa yang memanfaatkan fasilitas kampus untuk mencetak uang palsu.  

Kronologi Penangkapan

Kasus ini terungkap setelah polisi menerima laporan dari seorang pedagang yang menerima uang palsu dalam jumlah besar. 

BACA JUGA:Resep Nasi Goreng Solaria: Nikmatnya Seperti di Restoran!

BACA JUGA:Menpora Dito Ariotedjo: Tunggu Keputusan PSSI Terkait Masa Depan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Polisi kemudian melakukan penelusuran hingga akhirnya menemukan bahwa uang palsu tersebut diproduksi di area kampus UIN Makassar.  

Setelah melakukan penggerebekan di lokasi, polisi menemukan alat cetak, bahan kimia, serta sejumlah uang palsu dalam berbagai pecahan. Salah satu tersangka utama, yang diduga berperan sebagai pemimpin sindikat, ditangkap di tempat kejadian.  

Modus Operandi

Menurut pihak kepolisian, tersangka menggunakan laboratorium kampus sebagai tempat produksi. Mereka memanfaatkan teknologi cetak modern untuk menghasilkan uang palsu dengan detail menyerupai uang asli. 

Para pelaku juga mempelajari cara menghindari deteksi oleh alat pemindai uang palsu, sehingga uang tersebut sempat lolos di pasar.  

Kepala Kepolisian Makassar, Kombes Pol Rahmat Wijaya, mengatakan bahwa sindikat ini tergolong rapi dan terorganisasi. “Mereka memiliki peran masing-masing, mulai dari produksi hingga distribusi. Kami masih menyelidiki apakah ada keterlibatan pihak lain, termasuk staf kampus,” ujarnya.  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan