Libur Ramadan Sebulan: Gus Hilmy Usul Konsep Pesantren Kilat ala Gus Dur untuk Sekolah

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Hilmy Muhammad, menanggapi wacana libur sebulan saat Ramadan.--

REL,BACAKORAN.CO - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Hilmy Muhammad, menyambut baik wacana pemberian libur sebulan penuh selama Ramadhan untuk siswa sekolah. Menurutnya, kebijakan ini dapat menjadi momen penting untuk memperdalam spiritualitas dan memperkuat karakter anak-anak.

“Gus Hilmy,” sapaan akrab Hilmy Muhammad, menyatakan bahwa konsep libur Ramadhan ini sebaiknya bersifat sunnah mu'akkadah, atau anjuran penting untuk dilaksanakan di sekolah. Dia menyoroti bahwa kebijakan penerimaan ini akan bervariasi antara masyarakat pedesaan dan perkotaan, dengan tantangan utama bagi orang tua di kota yang mungkin tidak bisa mengawasi anak-anak mereka karena kesibukan.

BACA JUGA: Ini 3 Wisata Kuliner Terbaik di Magetan yang Wajib Dicoba, Ada Sate Jamur

BACA JUGA: Polres Mura Tangkap Pelaku Pembunuhan di Muara Kelingi

Sebagai solusinya, Gus Hilmy mengusulkan penerapan konsep “pesantren kilat” yang pernah dilakukan pada masa Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Konsep ini mengalihkan fokus pembelajaran dari akademik ke pendidikan spiritual dan karakter selama Ramadhan. Selain itu, siswa dapat diberikan tugas harian untuk melaporkan kepada guru, sebagai bentuk evaluasi dan pemantauan.

Hilmy juga menilai konsep pesantren sudah terbukti efektif dalam membangun karakter anak. Dia menyarankan agar sekolah umum dapat bekerja sama dengan pesantren untuk menjalankan program ini. Apalagi jika perlu, anak-anak bisa ditempatkan sementara di pesantren selama Ramadhan untuk memperdalam pengalaman spiritual mereka.

BACA JUGA: Sambut HPN 2025, Ketum PWI Ingatkan Tim Persiapkan Hal-Hal Teknis

BACA JUGA: Pantai Duayu Sekundang, Alternatif Pilihan Wisata Tahun Baru di Bengkulu

Namun, Hilmy juga mengakui tantangan bagi sekolah umum yang siswanya berasal dari latar belakang agama yang berbeda. Dia menyarankan agar sekolah tetap fokus pada penguatan mental dan karakter pendidikan, dengan memberikan tugas praktikum mandiri atau kelompok sebagai pengganti kegiatan belajar mengajar harian.

“Sebulan saja dari 12 bulan untuk bersama anak. Tinggal dibuat kesepakatan dengan anak atau formula cari yang tepat sesuai dengan pola asuh yang diikuti,” ujarnya. Gus Hilmy pentingnya mendukung kesehatan mental anak-anak dalam menghadapi tantangan kehidupan selama sebelas bulan berikutnya.

BACA JUGA: Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Tetap Rp 71 Triliun Meski Alokasi per Porsi Jadi Rp 10 Ribu

BACA JUGA: Presiden Prabowo Luncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Anak-anak Indonesia

Dengan berbagai alternatif yang ditawarkan, Gus Hilmy berharap kebijakan libur Ramadhan dapat diterima dengan baik dan membawa manfaat bagi semua pihak.***

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan