Mendengar Musik Mozart Tingkatkan Kinerja Otak, Mitos atau Fakta?
Mendengar Musik Mozart Tingkatkan Kinerja Otak, Mitos atau Fakta?--
RAKYATEMPATLAWANG – Keyakinan bahwa mendengarkan musik klasik, terutama karya Wolfgang Amadeus Mozart, dapat meningkatkan kecerdasan telah populer selama beberapa dekade. Fenomena ini dikenal sebagai "Mozart Effect." Namun, sejauh mana klaim ini benar?
Asal Usul "Mozart Effect"
Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1991 dan menarik perhatian dunia setelah sebuah studi dari University of California, Irvine, diterbitkan pada tahun 1993.
Penelitian melibatkan 36 mahasiswa yang menyelesaikan tugas spasial setelah mendengarkan musik Mozart, rekaman relaksasi, atau keheningan selama 10 menit.
Hasilnya menunjukkan peningkatan sementara dalam tugas spasial bagi pendengar Mozart, tetapi efeknya hanya bertahan sekitar 15 menit.
Apa Kata Penelitian Lain?
Meta-analisis dari 16 studi menunjukkan bahwa musik dapat memberikan peningkatan kecil pada kemampuan spasial, tetapi efek ini tidak spesifik pada Mozart dan hanya sementara.
Bahkan, jenis musik lain, seperti karya Schubert atau pembacaan buku yang menyenangkan, dapat memberikan efek serupa.
BACA JUGA:Waspada! Ini 9 Faktor yang Bisa Membuat Tenaga Honorer Gagal Diangkat Jadi PPPK
Penelitian pada Anak-Anak
Fokus mitos ini seringkali pada bayi dan anak-anak. Namun, penelitian skala besar pada tahun 2006 di Inggris menemukan bahwa mendengarkan lagu pop memberikan efek lebih besar pada kemampuan visualisasi anak-anak dibandingkan musik Mozart.
Mitos atau Fakta?
Efek Mozart tidak sepenuhnya mitos, tetapi klaim populernya yang mengatakan bahwa mendengarkan Mozart meningkatkan IQ secara permanen adalah salah. Efek ini hanya sementara dan bergantung pada keterlibatan serta kenikmatan pendengar terhadap musik.