Tiga Mitos Seputar Alergi Makanan: Fakta yang Perlu Diketahui
Makanan--
RAKYATEMPATLAWANG – Alergi makanan menjadi salah satu isu kesehatan yang kerap menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.
Informasi yang tidak kredibel, terutama dari media sosial, sering kali memengaruhi cara pandang orang terhadap alergi makanan.
Berdasarkan data dari Yale School of Medicine, berikut adalah tiga mitos umum tentang alergi makanan dan penjelasan faktanya.
1. Semua Reaksi terhadap Makanan Dianggap Alergi
Tidak semua reaksi makanan adalah alergi. John Kuster, MD, dari Yale School of Medicine menjelaskan bahwa intoleransi makanan berbeda dari alergi.
Intoleransi, seperti intoleransi laktosa, biasanya menyebabkan gejala gastrointestinal tanpa mengancam jiwa.
Sebaliknya, alergi makanan dapat memicu respons imun yang serius dan membutuhkan penanganan darurat, seperti penggunaan EpiPen.
BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Motor Listrik Tidak Boleh Kehujanan
BACA JUGA:2 Mitos Populer tentang Cryptocurrency: Fakta di Baliknya
2. Alergi Makanan Hanya Terjadi pada Anak-Anak
Elise Liu, MD, PhD, menyebutkan bahwa alergi makanan dapat berkembang pada usia berapa pun.
Bahkan, setengah dari kasus alergi makanan pada orang dewasa dimulai saat dewasa. Contohnya, alergi kerang lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
3. Tes Panel Alergi Makanan Direkomendasikan untuk Semua
Katelyn Wong, MD, memperingatkan bahwa tes panel alergi makanan tidak selalu akurat dan dapat menyebabkan kesalahan diagnosis.