Sumsel Terapkan Keringanan Pajak Kendaraan 2025
PJ Gubernur Sumsel Ellen Setiadi saat diwawancarai terkait pajak kendaraan di Sumsel. Foto : ist--
REL, Palembang – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) resmi menetapkan kebijakan baru terkait pajak kendaraan bermotor yang berlaku 5 Januari - 5 Juli 2025.
Hal ini sebagai upaya meringankan beban masyarakat, PJ Gubernur Sumsel Ellen Setiadi mengumumkan bahwa pemerintah memberikan insentif berupa keringanan terhadap pajak Opsen.
Dengan adanya kebijakan ini, dipastikan tidak ada kenaikan Pajak Kendaraan meskipun pelaksanaan Opsen tetap berjalan sehingga pajak yang dibayarkan masyarakat teta sama seperti tahun 2024.
BACA JUGA:Pj Bupati Pimpin Apel Patriotik Awal Tahun 2025
BACA JUGA:Klinik Polres Empat Lawang Gelar Pendampingan Akreditasi
Berdasarkan Keputusan Gubernur No. 5/KPTS/BAPENDA/2025, masyarakat Sumsel akan menikmati diskon pajak yang cukup signifikan. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) untuk kendaraan pribadi atau badan akan mendapatkan keringanan hingga 10%, sedangkan untuk kendaraan angkutan umum, ambulans, dan kendaraan sosial lainnya, insentif yang diberikan mencapai 40%. Selain itu, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) juga mendapat potongan 25%. Dengan kebijakan ini, masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya kenaikan pajak kendaraan pada 2025.
Ellen menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah sekaligus mempermudah masyarakat dalam memenuhi kewajiban pajak mereka. “Kami ingin memastikan bahwa kegiatan ekonomi di Sumsel tetap berjalan lancar tanpa membebani masyarakat dengan pajak yang tinggi. Keringanan ini berlaku untuk kendaraan pribadi, angkutan umum, hingga kendaraan sosial yang memiliki peran penting dalam masyarakat,” jelas Pj Gubernur Sumsel, dibincangi di kantornya, Senin (6/1/2025).
BACA JUGA:Pemerintah-DPR RI Sepakat Biaya Haji 2025 Sebesar Rp89,4 Juta
BACA JUGA:Tak Peduli Nasib Rakyat!
Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah Achmad Rizwan menambahkan jika pemerintah Provinsi Sumsel juga memberikan pembebasan BBNKB kedua dan menghapus pajak progresif untuk kendaraan kedua dan ketiga. Menurut dengan Perda No. 3 Tahun 2023 yang sudah di proses pada Gubernur Sumsel sebelumnya H.Herman Deru, Tapi baru berlaku 5 Januari 2025 sesuai dengan UU No 1 Tahun 2022 Tentang HKPD, hal ini memungkinkan masyarakat yang membeli kendaraan bekas untuk tidak dikenakan biaya peralihan nama.
"Kebijakan ini berlaku mulai 5 Januari 2025 yang memberikan pembebasan BBNKB kedua. Hal ini berarti masyarakat yang melakukan peralihan nama kendaraan bekas tidak lagi dikenakan biaya, serta penghapusan pajak progresif untuk kendaraan kedua dan ketiga. Kini, pajak kendaraan akan dikenakan sesuai dengan ketentuan PKB yang berlaku," ujar Rizwan.
BACA JUGA:Sumsel Defisit Produksi Cabai dan Bawang Merah
BACA JUGA:Jalan Rusak Bakal Diganti Jalan Layang
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan masyarakat dapat membayar pajak kendaraan mereka tanpa khawatir adanya kenaikan biaya. Namun, pemerintah tetap akan memantau pendapatan daerah dan jika ada penurunan yang signifikan, target pendapatan akan disesuaikan bersama DPRD Sumsel.