Harga Gabah di Sumsel Anjlok, Petani Menjerit!

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Jumat , 10 Jan 2025 - 19:44

ANJLOK: Harga gabah di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) anjlok drastis hingga menyentuh angka Rp5.300 per kilogram. Foto: ilustrasi/dok/ist--

harga gabah di sumsel anjlok, petani menjerit!                            rel, banyuasin – harga gabah di provinsi sumatera selatan (sumsel) anjlok drastis hingga menyentuh angka rp5.300 per kilogram, jauh di bawah harga pembelian pemerintah (hpp) yang telah ditetapkan presiden prabowo subianto sebesar rp6.500 per kilogram. 
kondisi ini menjadi beban berat bagi petani, terutama di kabupaten banyuasin yang sedang memasuki masa panen.
di kecamatan muara padang, muara sugihan, dan air saleh, harga gabah hanya mencapai rp5.300 per kilogram. sedangkan di kecamatan tanjung lago, harganya sedikit lebih tinggi, yaitu rp5.800 per kilogram.
kepala dinas tanaman pangan kabupaten banyuasin, sarip, menyoroti peran perum bulog yang dinilai belum optimal dalam menyerap gabah petani.
baca juga:bazar umkm ramaikan hab kemenag di sumsel
baca juga:bawa tiga istri ke rapat pleno kpu
“sampai saat ini, serapan bulog belum maksimal dan belum mengacu pada hpp yang sudah diterapkan,” ungkap sarip, jumat (10/1).
sarip mengkhawatirkan, kondisi ini akan semakin buruk pada februari mendatang, saat panen raya besar berlangsung. 
“hari ini saja harga gabah hanya rp5.300. bagaimana nanti saat februari? saya berharap bulog segera mengambil langkah nyata untuk menyerap gabah petani,” tegasnya.
berdasarkan data kerangka sampling area (ksa) badan pusat statistik (bps), potensi luas panen padi di kabupaten banyuasin pada januari 2025 mencapai 25.542 hektare, sedangkan pada februari diproyeksikan meningkat menjadi 46.536 hektare.
baca juga:dugaan penyimpangan seleksi pppk di aceh besar: peserta dengan catatan administrasi lolos seleksi
baca juga:pendaftaran p3k bengkulu selatan tahap 2 diperpanjang hingga 15 januari 2025 
di seluruh sumsel, luas panen januari tercatat 44.351 hektare dan diperkirakan mencapai 74.699 hektare pada februari.
ironisnya, melimpahnya hasil panen ini tidak diimbangi dengan harga gabah yang layak. 
situasi ini dikhawatirkan akan berdampak pada program percepatan swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah. jika harga gabah terus merosot, keberhasilan program tersebut terancam gagal. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Koran Rel 11 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan