Program Makan Siang Gratis Harus Perhatikan Gizi, Kata Dosen UMM
--
REL,BACAKORAN.CO – Pemerintah Indonesia sedang menjalankan uji coba program makan siang bergizi gratis yang akan diterapkan di seluruh wilayah daratan. Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Gita Sekar Prihanti, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), menilai efektivitas program ini sangat bergantung pada pelaksanaan yang tepat serta dukungan edukasi gizi di tingkat keluarga. “Komponen gizi dalam makanan harus memperhatikan makro dan mikronutrien. Makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak sangat penting, sementara mikronutrien seperti vitamin dan mineral juga tidak boleh diabaikan,” ungkap Gita.
BACA JUGA: 3 Wisata Kuliner Kabupaten Sehuyan yang Wajib Dicoba
BACA JUGA: Korban Tuna Rungu Wicara Tewas Disambar KA Babaranjang
Dia menekankan pentingnya memperbaiki keseimbangan gizi, terutama dalam porsi protein, karena masyarakat Indonesia cenderung lebih mengutamakan karbohidrat untuk rasa kenyang. “Peningkatan porsi protein dan memastikan keberadaan mikronutrien dalam makanan yang dipasarkan sangat penting,” tambahnya.
Namun, Gita juga mengingatkan bahwa meski program ini bermanfaat, ketergantungan pada makanan gratis tidak bisa menjadi solusi jangka panjang. “Pendidikan kesehatan keluarga sangat penting. Makanan Bergizi itu memang penting, tapi keluarga juga perlu diberdayakan agar bisa menyediakan makanan dengan biaya sehat yang terjangkau,” jelasnya.
BACA JUGA: Nikmati Cita Rasa Khas Banjarmasin Lewat 5 Kuliner Tradisional Ini
BACA JUGA: 5 Kuliner Khas Banjarmasin yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung
Selain itu, tantangan lainnya adalah kebutuhan kalori yang bervariasi berdasarkan usia dan berat badan anak. Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan asupan kalori sesuai dengan kebutuhan individu. Gita berharap agar program ini tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga menginspirasi masyarakat untuk lebih memperhatikan keseimbangan gizi dalam kehidupan sehari-hari.***