Ujian Nasional 2025 Kembali Digelar, Ini 5 Fakta Terbarunya! Nama Diganti hingga Alasan Guru Menolak
Ujian Nasional 2025 Kembali Digelar, Ini 5 Fakta Terbarunya! Nama Diganti hingga Alasan Guru Menolak-ist/net-
Berpotensi menimbulkan kecurangan, seperti yang pernah terjadi di masa lalu.
Tidak mencerminkan evaluasi pendidikan yang sesungguhnya, karena hanya mengukur aspek akademik tertentu.
BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu’ti Masuk Daftar Menteri Berkinerja Terbaik Versi Survei Celios
BACA JUGA:Pemerintah Beri Apresiasi bagi Guru, Tunjangan Meningkat Hingga Rp 3 Juta
Heru juga menyoroti bahwa jika Ujian Nasional kembali diterapkan, maka sistemnya harus benar-benar baru, tidak seperti model lama yang dianggap gagal dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Harus dengan Paradigma Baru
Pengamat Kebijakan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Cecep Darmawan, menyatakan bahwa pengembalian Ujian Nasional bisa diterima dengan catatan tidak menggunakan model lama.
Ia menyarankan agar Tes Kompetensi Akademik dilakukan untuk semua mata pelajaran, bukan hanya beberapa mata pelajaran tertentu seperti sebelumnya. Selain itu, sistem ujian harus berbasis online untuk mencegah kebocoran soal.
"Kalau sistemnya diperbarui dan tidak menjadi penentu kelulusan, maka saya setuju. Tetapi kalau masih seperti model lama, saya tidak setuju," kata Prof. Cecep dalam sebuah diskusi.
Kesimpulan
Kembalinya Ujian Nasional dengan format Tes Kompetensi Akademik (TKA) pada tahun 2025 menimbulkan berbagai reaksi.
Pemerintah optimis kebijakan ini akan meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi FSGI dan beberapa pengamat pendidikan menilai bahwa sistem ini harus benar-benar berbeda dari model lama agar tidak membawa dampak negatif bagi siswa.
BACA JUGA:Model Baru Ujian Nasional Segera Diumumkan Setelah Aturan PPDB Dirilis
BACA JUGA:Simak! Ujian Nasional Versi Baru untuk SMA/SMK/MA Siap Digelar November 2025
Apakah sistem ini akan berhasil atau justru menuai lebih banyak kontroversi? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!