Usulan Pemanfaatan Anggaran untuk Mengangkat Seluruh Honorer Menjadi PPPK Penuh Waktu
![](https://rakyatempatlawang.bacakoran.co/upload/d31f23a932797705b8bcd1df04152f04.png)
Ilustrasi Foto--
Menurutnya, dengan efisiensi anggaran sebesar Rp300 triliun, tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak segera menuntaskan pengangkatan tenaga honorer sesuai regulasi yang berlaku.
"Kunci menuju Indonesia Emas 2045 adalah SDM yang unggul. Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan bangsa, sehingga kami berharap anggaran ini dapat digunakan untuk menyejahterakan tenaga pendidik," tambahnya.
BACA JUGA:Manfaat Kopi Hitam: Dari Kesehatan Jantung hingga Perlindungan Otak
Sorotan Lain,Kebocoran Anggaran dan Kriminalisasi Guru
Selain pengangkatan honorer, Muhdi juga menyoroti pentingnya alokasi anggaran untuk penanganan stunting, pengembangan UMKM, dan pemberdayaan masyarakat desa.
Ia juga mengingatkan pemerintah agar memastikan tidak terjadi kebocoran anggaran, seperti yang telah disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Jangan sampai efisiensi ini hanya dimaknai sebagai pemotongan anggaran. Pemerintah harus mengantisipasi kebocoran dan memastikan dana benar-benar dimanfaatkan secara optimal," tegasnya.
Muhdi juga menyoroti kriminalisasi terhadap guru dalam menjalankan tugas di sekolah. Ia meminta pemerintah memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi tenaga pendidik.
BACA JUGA:Pendaftaran Taruna Akpol 2025 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwal Seleksi Lengkapnya
Kesimpulan,Desakan Optimalisasi Pengangkatan Honorer Jadi ASN
Dengan kondisi saat ini, Muhdi berharap Presiden Prabowo Subianto dapat segera mengambil langkah konkret untuk memastikan seluruh tenaga honorer mendapatkan status yang lebih jelas dan adil.
"Kami mendorong pemerintah agar segera menindaklanjuti ini, sehingga tenaga honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun mendapatkan kepastian status dan kesejahteraan yang layak," pungkasnya.***