Prabowo Pangkas Anggaran Rp 306 Triliun Demi Makan Gratis, Dulu Soeharto Lakukan Hal Berbeda!

Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan kebijakan efisiensi anggaran yang berdampak pada hampir semua kementerian dan lembaga negara.-ist-

Dana yang terkumpul kemudian disalurkan kepada masyarakat miskin, terutama buruh yang terkena PHK.

Program ini dijalankan dengan sistem kupon, di mana penerima manfaat bisa menukar kupon dengan sebungkus nasi di warung-warung kecil yang telah ditunjuk.

Dampak Pemangkasan Anggaran di Era Prabowo

Di era Prabowo, pemangkasan anggaran dalam skala besar ini menuai pro dan kontra. Di satu sisi, pemerintah ingin memperluas cakupan penerima MBG dari 17 juta orang menjadi 82,9 juta orang.

BACA JUGA:Hanifah, Siswi SMAN 7 Cirebon yang Berani Bongkar Pungli, Bikin Heboh: Anak Pensiunan ASN Berjiwa Pemberani

Di sisi lain, pengurangan belanja operasional dan dana transfer ke daerah dikhawatirkan dapat menghambat jalannya program lain di berbagai instansi.

Perbandingan dengan era Soeharto semakin menarik perhatian publik.

Jika di masa lalu kebijakan makan gratis dibiayai dengan pemotongan gaji pejabat, kini pemerintah memilih untuk memangkas anggaran kementerian dan daerah.

Lalu, manakah yang lebih efektif? Apakah pemotongan anggaran kementerian seperti yang dilakukan Prabowo, atau pemotongan gaji pejabat seperti di era Soeharto?

**

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan