Honorer Terancam Kena PHK Akibat Efisiensi Anggaran, Pemerintah Beri Solusi PPPK

Doc/Foto/Ist--
Berdasarkan Undang-Undang ASN Nomor 20 Tahun 2023, tenaga honorer tidak lagi mendapatkan gaji dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mulai 2025.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bahkan telah mengeluarkan larangan bagi kepala daerah untuk membayarkan gaji honorer dari belanja pegawai maupun item barang dan jasa.
Jika masih ada pembayaran gaji honorer menggunakan anggaran pemerintah, maka hal tersebut dianggap sebagai pelanggaran hukum. Oleh karena itu, pemerintah mendorong agar tenaga honorer segera mengikuti seleksi PPPK sebagai solusi utama.
"Pemerintah daerah wajib mematuhi aturan ini untuk menghindari potensi masalah hukum yang dapat merugikan, baik bagi pemerintah maupun tenaga honorer," ujar Tito.
BACA JUGA:Tambahan Anggaran Rp 763 Miliar! Gaji & Tunjangan Guru Dipastikan Aman
Solusi: Pengangkatan Honorer Jadi PPPK
Pemerintah telah menyiapkan skema agar tenaga honorer tetap bisa bekerja di instansi pemerintah melalui seleksi PPPK 2024.
Dalam skema ini, tenaga honorer akan dikelompokkan menjadi:
1. PPPK Penuh Waktu, yang memiliki hak dan kewajiban hampir setara dengan ASN.
2. PPPK Paruh Waktu, yang bekerja dengan durasi lebih fleksibel sesuai kebutuhan instansi.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menegaskan bahwa kebijakan mengenai PHK honorer berada di tangan masing-masing instansi.
Namun, ia memastikan bahwa pemerintah akan terus mencari solusi agar tidak ada tenaga honorer yang kehilangan pekerjaan.
"Keputusan terkait pegawai honorer sepenuhnya berada di tangan masing-masing instansi. Namun, kami telah menyiapkan mekanisme seleksi PPPK agar tenaga honorer tetap mendapatkan tempat dalam sistem pemerintahan," ujar Anas.
Dengan skema ini, diharapkan tenaga honorer yang belum lolos seleksi ASN 2021 dapat kembali mencoba peruntungannya dalam seleksi PPPK 2024, sehingga mereka tetap mendapatkan penghasilan dan pekerjaan yang layak.
BACA JUGA:Seluma Krisis Anggaran: Belanja Pegawai Lampaui Batas Maksimal, Apa Solusinya?