Mensesneg Prasetyo Hadi Hadapi Demo Mahasiswa, Sampaikan Pesan Damai dari Presiden Prabowo

Mensesneg Prasetyo Hadi Hadapi Demo Mahasiswa, Sampaikan Pesan Damai dari Presiden Prabowo-ist/net-
REL, Jakarta – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi kembali menunjukkan sikap kepemimpinannya.
Yakni dengan menemui ribuan mahasiswa yang menggelar aksi demo bertajuk "Indonesia Gelap" di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (20/2/2025) sore.
Demo ini menyuarakan sembilan tuntutan yang berfokus pada evaluasi kebijakan pemerintah, termasuk transparansi pembangunan, penolakan dwifungsi TNI, hingga perbaikan pendidikan dan kesehatan.
Prasetyo, yang baru menjabat sebagai Mensesneg sejak Oktober 2024, hadir sebagai perwakilan resmi pemerintah atas utusan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan dengan mahasiswa, ia mengajak para demonstran berdialog secara terbuka.
"Kami adalah pemerintah yang terbuka," ujar Prasetyo dengan tegas. "Saya menawarkan agar adik-adik menunjuk perwakilan untuk berdiskusi lebih lanjut. Pemerintah juga memiliki komitmen yang sama untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, kesehatan yang lebih baik, dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia."
BACA JUGA:Memulai Petualangan Alam di Jambi, 8 Destinasi Wisata Alam yang Harus Dikunjungi
BACA JUGA:Bayern Munich Nyaris Dipermalukan Celtic
Selain itu, Prasetyo menyebutkan bahwa beberapa tuntutan mahasiswa sejalan dengan perhatian pemerintah. Dengan pendekatan yang bersahabat, ia mengingatkan bahwa perjuangan ini adalah milik bersama sebagai satu bangsa. Sebagai simbol solidaritas, Prasetyo bersama mahasiswa menyanyikan lagu "Darah Juang" yang menjadi momen penuh haru sebelum aksi berakhir.
Aksi Damai Berakhir dengan Dialog
Demo "Indonesia Gelap," yang dimulai pukul 14.30 WIB, berlangsung cukup panas ketika massa mencoba bergerak menuju Istana Negara. Polisi yang sempat menutup Jalan Merdeka Barat tidak mampu menahan desakan massa yang menjebol penghalang. Namun, kehadiran Prasetyo berhasil meredakan suasana.
Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 18.30 WIB setelah adanya kesepakatan untuk membahas tuntutan dalam forum lanjutan.
Sembilan Tuntutan Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang mengorganisasi aksi ini menyuarakan sembilan poin tuntutan, antara lain:
Kaji ulang Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 terkait efisiensi APBN dan APBD.
Transparansi pembangunan dan penggunaan pajak rakyat.