Hiu Paus Botubarani Raib! Wisatawan Kecewa, Objek Wisata Terancam Mati Suri

Destinasi wisata andalan Gorontalo, Wisata Hiu Paus Botubarani, terpaksa ditutup sementara akibat hilangnya hiu paus dari perairan sejak 25 Mei 2024. -ist-
REL, Gorontalo – Destinasi wisata andalan Gorontalo, Wisata Hiu Paus Botubarani, terpaksa ditutup sementara akibat hilangnya hiu paus dari perairan sejak 25 Mei 2024. Absennya satwa laut raksasa ini membuat wisatawan lokal dan mancanegara kecewa karena gagal melihat langsung keindahan hiu paus di habitatnya.
Selama ini, Pantai Botubarani dikenal sebagai tempat wisata unik, di mana wisatawan bisa menyaksikan hiu paus dari jarak hanya 20-30 meter dari bibir pantai. Tak hanya melihat, pengunjung juga bisa berfoto dan mengamati tingkah laku ikan raksasa ini dari dekat.
Namun, dalam dua pekan terakhir, kawasan wisata ini sepi pengunjung. Menurut Meilin Uloli, pengelola wisata, fenomena ini terjadi karena musim ikan Nike, yang merupakan makanan utama hiu paus. Ia memperkirakan hiu paus akan kembali setelah musim ikan Nike berakhir, meski waktu pastinya belum bisa dipastikan.
“Ini kan musim ikan Nike, jadi kemungkinan dia akan balik setelah musim ini selesai. Tapi tidak bisa dipastikan juga kapan,” ujar Meilin kepada TribunGorontalo.com, Kamis (6/6/2024).
BACA JUGA:Daging Mentah
Selain itu, kehadiran paus orca di sekitar perairan Botubarani diduga menjadi penyebab lain menghilangnya hiu paus. Pemantauan GPS menunjukkan bahwa beberapa ekor hiu paus masih berada di sekitar Pantai Leato, Kota Gorontalo, dan Laut Sulawesi Utara.
Wisatawan Kecewa, Objek Wisata Sepi
Hilangnya hiu paus berdampak besar bagi sektor pariwisata Gorontalo. Sekitar 70 wisatawan, termasuk dari Thailand dan Korea Selatan, harus pulang dengan kecewa. “Mereka kecewa, kami sampaikan dengan baik kalau hiu paus belum ada. Mereka tanya kapan, kami juga tidak bisa memastikan,” kata Meilin.
Ia menyarankan wisatawan untuk mengecek pembaruan keberadaan hiu paus melalui Instagram @update_hiu_paus_gorontalo atau WhatsApp sebelum berkunjung.
BACA JUGA:Polsek Muara Pinang Pasang Spanduk Himbauan
Kondisi ini juga berdampak pada ekonomi warga sekitar. Pedagang makanan di sekitar lokasi wisata kehilangan pelanggan, sementara nelayan dan operator perahu wisata mengalami penurunan pendapatan drastis. Loket wisata pun tutup, dan perahu-perahu wisata tampak tertambat di pantai tanpa aktivitas.
Akankah Hiu Paus Kembali?
Meilin mengungkapkan bahwa pada tahun 2016, hiu paus pernah menghilang selama enam bulan sebelum akhirnya kembali. Ia berharap kejadian serupa tidak terulang kali ini.
“Kalau dilihat dari monitor GPS, ada yang di dekat sini, di sekitar Leato. Kita tunggu saja selesai musim Nike ini,” jelasnya.
BACA JUGA:Pastikan Harga Sembako Stabil dan Bagikan Santunan