Masjid Tertua di Tarakan, Saksi Perang Dunia II yang Masih Kokoh Setelah 125 Tahun!

Masjid Jami Nurul Islam yang berdiri sejak tahun 1900 di Jalan Imam Bonjol, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, me-ist-
REL, Tarakan – Masjid Jami Nurul Islam yang berdiri sejak tahun 1900 di Jalan Imam Bonjol, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, menjadi salah satu masjid tertua di Tarakan.
Meski telah berusia lebih dari satu abad, masjid ini tetap kokoh berdiri, bahkan setelah melewati Perang Dunia II dan masa penjajahan Belanda.
Terletak di Kelurahan Pamusian, Kecamatan Tarakan Tengah, masjid ini menjadi saksi bisu perkembangan Islam di Tarakan.
Berbagai ornamen kaligrafi Islam yang masih terjaga menambah nilai estetika dan historis bangunan yang kini telah menginjak usia 125 tahun.
BACA JUGA:Viral Razia Warung Saat Puasa di Garut, Meja Digebrak dan Gelas Dilempar
Keunikan arsitektur masjid ini membuatnya tetap menjadi ikon sejarah yang menarik perhatian wisatawan religi.
Tiga Kali Renovasi, Tetap Pertahankan Nuansa Klasik
Masjid Jami Nurul Islam telah mengalami tiga kali renovasi, yakni pada 1980-an, 1990-an, dan terakhir pada awal 2000-an.
Meski demikian, nuansa klasiknya tetap dipertahankan.
BACA JUGA:Polres Pagar Alam Berbagi Takjil
Saat ini, desain masjid mengusung konsep retro-modern, menggabungkan elemen tradisional dengan sentuhan arsitektur masa kini.
Ketua Takmir Masjid Jami Nurul Islam, Sugi Hartono, mengungkapkan bahwa masjid ini dahulu digunakan sebagai tempat perlindungan masyarakat saat Perang Dunia II dan penjajahan Belanda.
"Masjid ini menjadi salah satu tempat perlindungan masyarakat saat perang karena dianggap paling aman," ujar Sugi kepada Beritasatu.com, Sabtu (8/3/2025).
Pusat Kegiatan Keagamaan di Tarakan
BACA JUGA:Polres Lahat Gelar Operasi KKYD