Viral! Kampung Kawin Kontrak di Subang, Keindahan Alam Terselubung Kontroversi

Reporter: Edo |

Editor: Edo |

Kamis , 13 Mar 2025 - 06:00

Doc/Foto/Ist--

Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah fenomena ini benar-benar masih berlangsung atau hanya sekadar rumor yang dibesar-besarkan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait keberadaan kampung kawin kontrak ini.

Namun, fenomena ini menjadi pengingat bahwa praktik perkawinan harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan tidak boleh merugikan pihakmana pun.***

viral! kampung kawin kontrak di subang, keindahan alam terselubung kontroversi                            rel,bacakoran.co – sebuah kampung di subang, jawa barat, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah video yang diunggah oleh youtuber k-dafy viral.
kampung ini dikenal dengan fenomena kawin kontrak, praktik yang kontroversial dan bertentangan dengan hukum indonesia.
baca juga:kejagung geledah depo pertamina plumpang, tindak lanjut kasus korupsi tata kelola bbm
viral di media sosial
video yang diberi judul "kampung kawin kontrak, bertemu gadis cantik" memperlihatkan suasana desa yang asri dengan perbukitan hijau berselimut kabut.
dalam video tersebut, k-dafy dan timnya mengunjungi kampung yang lokasinya dirahasiakan, namun dikenal luas karena praktik kawin kontrak.
"kita sedang menuju ke sebuah kampung. namanya nggak bisa disebut, tapi tempat ini terkenal sebagai kampung kawin kontrak," ujar k-dafy dalam videonya.
video ini telah ditonton lebih dari 575 ribu kali dan terus menjadi bahan diskusi warganet.
banyak yang penasaran dengan lokasi pasti kampung tersebut, namun hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai keberadaannya.
baca juga:12 tempat wisata di manggarai barat yang wajib dikunjungi: alamat, tiket, dan jam buka
kesaksian warga setempat
dalam video tersebut, seorang warga bernama neng yuni mengungkapkan bahwa kampungnya memang dikenal dengan praktik kawin kontrak.
namun, ia sendiri menolak untuk mengikuti tradisi tersebut.
"sama mamah nggak boleh, belum boleh menikah, apalagi kawin kontrak," ujar neng yuni.
pernyataannya diperkuat oleh sang ibu yang menegaskan bahwa keluarganya tidak mendukung praktik ini.
bahkan, salah satu youtuber dalam video tersebut menanggapi, "daripada kawin kontrak, mending dinikahin beneran ya, bu."
baca juga:honda s7 resmi meluncur di china! mobil listrik ini tantang tesla dengan jarak tempuh 650 km
fenomena kawin kontrak dalam perspektif hukum
mengutip artikel klinik hukumonline yang ditulis oleh erni agustin dari pusat kajian hukum universitas airlangga, kawin kontrak tidak sesuai dengan hukum negara.
undang-undang no. 1 tahun 1974 tentang perkawinan menyatakan bahwa tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal.
perkawinan harus dilakukan sesuai hukum agama dan dicatatkan di instansi yang berwenang.
jika hanya didasarkan pada kesepakatan jangka waktu tertentu tanpa pencatatan resmi, maka pernikahan tersebut tidak sah secara hukum.
selain itu, kompilasi hukum islam (khi) juga menegaskan bahwa perkawinan adalah akad yang sangat kuat sebagai bentuk ibadah.
karena kawin kontrak hanya berlangsung sementara dan tidak bertujuan membangun rumah tangga sakinah, mawaddah, dan rahmah, maka praktik ini bertentangan dengan hukum islam.
fatwa majelis ulama indonesia (mui) yang dikeluarkan pada 25 oktober 1977 juga mengharamkan nikah mut'ah atau kawin kontrak.
mui menyatakan bahwa praktik ini bertentangan dengan tujuan pernikahan yang seharusnya menciptakan keluarga sejahtera dan melahirkan keturunan.
baca juga:3 air terjun tertinggi di jawa timur untuk libur lebaran 2025, keindahannya bikin takjub!
kontroversi yang terus bergulir
terungkapnya kampung kawin kontrak di subang memicu reaksi beragam dari masyarakat. sebagian warganet mengecam praktik ini dan mendesak pemerintah untuk melakukan investigasi.
namun, ada juga yang mempertanyakan apakah fenomena ini benar-benar masih berlangsung atau hanya sekadar rumor yang dibesar-besarkan.
hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait keberadaan kampung kawin kontrak ini.
namun, fenomena ini menjadi pengingat bahwa praktik perkawinan harus sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan tidak boleh merugikan pihakmana pun.***