Pagi Lebaran Warga Kota Jambi Diterjang Banjir, Pemerintah Didesak Bertindak Cepat

--
REL, JAMBI - Hari kemenangan Idul Fitri yang seharusnya penuh kebahagiaan berubah menjadi kepanikan bagi warga Kota Jambi.
Hujan deras yang mengguyur sejak pagi menyebabkan banjir melanda sejumlah wilayah, memaksa warga untuk meninggalkan perayaan Lebaran demi menyelamatkan barang-barang mereka.
Amhar, warga Perumahan Arwana RT 24, Kelurahan Simpang Rimbo, Kecamatan Alam Barajo, mengungkapkan bahwa rumahnya sudah terendam sejak H-1 Lebaran.
Meskipun sempat surut pada malam hari, air kembali naik akibat hujan yang turun pagi ini.
"Air meluap dari Sungai Kenali Besar. Kami mendesak pemerintah segera bertindak dengan melakukan pengerukan karena sungai ini sudah mengalami pendangkalan yang cukup parah," ujar Amhar.
BACA JUGA:Pantai Sine, Surga Tersembunyi di Tulungagung dengan Pesona Alam yang Memukau
Selain pengerukan, ia juga menekankan pentingnya percepatan pemasangan turap di Sungai Kenali Besar.
Menurutnya, sungai tersebut tak lagi mampu menampung air akibat semakin banyaknya pemukiman baru yang dibuka secara masif oleh para pengembang.
"Sudah saatnya membangun waduk agar air bisa ditampung sebelum dialirkan ke sungai. Tahun lalu, Pemkot Jambi sempat menyatakan kesediaan membebaskan lahan seluas 2 hektar untuk waduk ini. Kami berharap ini segera direalisasikan," tambahnya.
BACA JUGA:DPR Tegaskan Tidak Ada Keputusan Hapus Sertifikasi Guru dan PPG dalam RUU Sisdiknas
Penderitaan Warga di Tengah Perayaan Lebaran
Ridho, warga lainnya, mengaku sejak H-1 Lebaran ia tak bisa merasakan momen Idul Fitri dengan nyaman. Sejak kemarin, ia dan keluarganya sibuk memindahkan barang-barang ke tempat yang lebih tinggi.
"Kami tidak lagi memikirkan kue Lebaran dan baju baru. Yang lebih penting adalah bagaimana menyelamatkan barang-barang dari genangan air. Kami berharap kepemimpinan Maulana - Diza bisa memberikan solusi nyata untuk masalah banjir ini," ujarnya.
Ridho juga menegaskan bahwa warga tak hanya membutuhkan bantuan sementara seperti mi instan dan sembako, tetapi langkah konkret yang bisa mencegah banjir kembali terjadi.