Lulusan Menganggur, Jurnalisme Jadi Jurusan Kuliah Paling Disesali

Memilih jurusan kuliah seharusnya bukan sekadar mengikuti minat, melainkan juga mempertimbangkan prospek kerja ke depannya.-dok/REL-
REL, Empat Lawang – Memilih jurusan kuliah seharusnya bukan sekadar mengikuti minat, melainkan juga mempertimbangkan prospek kerja ke depannya.
Survei terbaru dari ZipRecruiter di Amerika Serikat mengungkapkan fakta mengejutkan: sebanyak 44 persen lulusan sarjana mengaku menyesal dengan jurusan yang mereka ambil, karena kesulitan mendapatkan pekerjaan.
Jurusan jurnalisme berada di posisi teratas sebagai program studi yang paling disesali.
Sebanyak 87 persen lulusan dari jurusan ini mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan, disusul oleh sosiologi dan seni liberal yang juga memiliki tingkat penyesalan tinggi, yakni masing-masing 72 persen.
BACA JUGA:Senam Otak Bakal Diterapkan untuk Siswa Mulai Juli
Minimnya kebutuhan tenaga kerja di bidang-bidang tersebut menjadi faktor utama yang membuat para lulusan kesulitan bersaing di pasar kerja.
Perusahaan lebih mengutamakan sarjana dari jurusan yang bersifat kuantitatif dan aplikatif.
“Permintaan tenaga kerja di bidang seperti teknik, kesehatan, bisnis, dan keuangan jauh lebih tinggi,” ungkap laporan tersebut.
Salah satu jurusan yang paling diminati adalah ilmu komputer, yang menawarkan gaji tahunan rata-rata hampir USD 100.000 serta peluang kerja luas di berbagai industri mulai dari teknologi hingga manajemen.
BACA JUGA:Beri Salam Perpisahan Manis di Etihad
Survei yang melibatkan 1.500 lulusan universitas ini menunjukkan daftar 10 jurusan dengan kesulitan terbesar dalam mendapatkan pekerjaan:
10 Jurusan yang Sulit Dapat Kerja:
-
Jurnalisme – 87%
-
Sosiologi – 72%
-
Seni Liberal & Studi Umum – 72%
-
Komunikasi – 64%
-
Pendidikan – 61%
-
Manajemen Pemasaran & Riset – 60%
-
Asisten Medis/Klinis – 58%
-
Ilmu Politik & Pemerintahan – 56%
-
Biologi – 52%
-
Bahasa & Sastra Inggris – 52%
Data ini menjadi pengingat penting bagi para calon mahasiswa untuk lebih cermat dalam memilih jurusan.
BACA JUGA:Bhabinkamtibmas Tinjau Perkarangan Bergizi Warga
Bukan berarti jurusan-jurusan tersebut tidak berguna, namun tantangannya jauh lebih besar di dunia kerja nyata. **