Gubernur Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Stabil di Angka 5 Persen

Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru melakukan penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Badan Gizi Nasional Dengan 17 Bupati/Walikota Se-Sumsel tentang Sinergi dan Kerjasama dalam kegiatan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Foto : ist--

REL, Palembang - Dalam rangka memperinghati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ke-79, Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru memaparkan capaian kinerja sekaligus 12 program strategis menuju Sumsel Maju.

Deru memaparkan sejumlah capaian pembangunan yang diraih oleh Pemerintah Provinsi Sumsel. Bahkan dalam kurun waktu dua dekade terakhir, Provinsi Sumsel mampu menunjukkan kinerja yang positif di berbagai sektor. Hal itu dapat dilihat dari berbagai indikator makro pembangunan yang memperlihatkan tren yang kian membaik.

“Setelah melewati ujian besar berupa pandemi Covid-19, Sumatera Selatan kembali mampu menggeliat, di mana rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan dapat bergerak stabil di kisaran 5 persen per tahun,” ujar Deru dalam sambutan di rapat paripurna, Kamis (15/5/2025).

Ia menjelaskan pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Sumsel mencapai 5,03 persen dan menjadi yang tertinggi se-Sumatera. Pertumbuhan ini terus berlanjut pada Triwulan I tahun 2025 yang tumbuh sebesar 5,22 persen. 

BACA JUGA:Dugaan Praktik Politik Uang Hingga Keberpihakan ASN

Kondisi tersebut secara tidak langsung turut memicu turunnya persentase kemiskinan di Sumsel, hingga mencapai angka 10,51 persen pada tahun 2024, meskipun masih di atas capaian nasional sebesar 8,57 persen.

“Namun, jika dilihat dari kemiskinan ekstrem, pada tahun 2024, Sumatera Selatan berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi 0,59 persen dan lebih baik dari nasional yang sebesar 0,83 persen,” jelasnya.

Ia mengatakan di tengah berkembangnya subsektor ekonomi kreatif dan bergesernya sektor pertanian ke sektor industri, Sumsel mampu menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang pada tahun 2024 berada di angka 3,86 persen, di mana angka ini lebih baik dibandingkan nasional yang sebesar 4,91 persen.

“Di sisi lain, Indek pembangunan manusia tetap menjadi prioritas Provinsi Sumatera Selatan. Indikasinya terlihat dari semakin membaiknya skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana pada tahun 2024 sudah mencapai 73,84 dan merupakan tahun ketujuh status IPM kategori tinggi, meskipun angkanya masih berada di bawah nasional,” katanya.

BACA JUGA:Tegaskan Komitmen Dukung SPPG Berbasis Data Spasial

Kemudian, di bidang kesehatan terus dioptimalkan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting. Pada tahun 2024, prevalensi stunting di Sumsel berhasil turun menjadi 15,9 persen dan menjadi penurunan terbesar ketiga se-Indonesia.

“Ketimpangan pendapatan yang ditunjukkan melalui Gini Ratio juga menunjukkan capaian yang semakin membaik. Pada tahun 2024, Gini Ratio Sumatera Selatan menurun menjadi 0,331 poin dan lebih baik dari nasional yang sebesar 0,381 poin,” imbuhnya.

Selain itu, ia juga memaparkan pelayanan publik yang baik dan transparan, menguatnya budaya kerja untuk mencegah kolusi, korupsi, dan nepotisme, diiringi dengan pelayanan berbasis elektronik (digitalisasi) yang diharapkan mampu melahirkan perencanaan, penganggaran, serta kebijakan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat.

“Selain tata kelola pemerintahan yang baik, kita juga harus melakukan terobosan (inovasi) sebagai katalis untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan. Inovasi juga akan meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing di segala bidang,” terangnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan