Wisata Religi di Hari Raya: Makam Syaikhona Kholil Bangkalan Dipadati Peziarah dari Penjuru Nusantara

--
BACA JUGA:Begini 4 Rekomendasi Wisata Religi di Solo yang Sarat Nilai Sejarah dan Spiritual
Menyatu dengan Wisata dan Ekonomi Lokal
Wisata religi ke Makam Syaikhona Kholil tidak hanya bersifat ibadah, tetapi juga menjadi pemicu pergerakan ekonomi masyarakat sekitar. Berbagai pedagang makanan, penjual perlengkapan ibadah, kitab kecil, tasbih, dan minyak wangi ramai diserbu pengunjung.
“Alhamdulillah, dagangan saya habis. Banyak yang beli air zamzam, bunga mawar, dan sajadah kecil. Hari besar seperti ini berkah bagi kami,” ujar Bu Aminah, pedagang di area depan kompleks.
Selain itu, banyak peziarah yang memanfaatkan kunjungan ke Bangkalan untuk sekalian mengunjungi objek wisata lain seperti Jembatan Suramadu, Pantai Rongkang, dan menikmati kuliner khas Madura.
BACA JUGA:Pesona Religi di Pulau Dewata: Liburan Idul Adha 2025 yang Penuh Makna
Sosok Ulama Besar Nusantara
KH. Muhammad Kholil bin Abdul Lathif, atau lebih dikenal sebagai Syaikhona Kholil Bangkalan, merupakan ulama besar Madura yang lahir pada tahun 1820 dan wafat pada tahun 1925.
Beliau dikenal sebagai guru dari KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan memiliki jasa besar dalam menyebarkan Islam ahlussunnah wal jamaah di Nusantara.
“Syaikhona Kholil bukan hanya ulama Madura, tapi tokoh sentral Islam Nusantara. Makam beliau kini menjadi magnet spiritual nasional,” kata KH. Mahfudz Abdurrahman, tokoh NU Bangkalan.
BACA JUGA:Terduga Pelaku Premanisme di Rest Area Tol Keramasan Ditangkap
Tips dan Etika Saat Ziarah ke Makam Syaikhona Kholil
Agar pengalaman ziarah tetap nyaman dan sesuai adab, berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Datang pada pagi hari untuk menghindari kepadatan pengunjung.
Menggunakan pakaian sopan dan menutup aurat.