Wisata Religi Masjid Raya Bukittinggi: Simbol Keagamaan, Sejarah, dan Kebudayaan Minangkabau di Tengah Kota

--
Tempat wudhu dan toilet yang bersih
Area parkir yang luas
Teras terbuka untuk kegiatan keagamaan luar ruanga.
BACA JUGA:Goa Al-Qur'an di Bogor, Wisata Religi Unik Berbalut Spiritualitas dan Keindahan Alam
Kegiatan Keagamaan dan Sosial
Masjid Raya Bukittinggi aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan setiap harinya. Selain salat berjamaah lima waktu, masjid ini rutin mengadakan kajian tafsir Al-Qur'an, pengajian ibu-ibu, kelas tahfiz untuk anak-anak, serta ceramah Jumat dengan menghadirkan ulama ternama dari dalam dan luar kota.
Pada momen-momen penting seperti Ramadan, Idul Fitri, dan Iduladha, suasana di masjid ini selalu dipenuhi oleh ribuan jamaah dari berbagai penjuru. Bahkan, pemerintah kota sering menjadikan masjid ini sebagai lokasi utama safari Ramadan dan tabligh akbar.
“Setiap bulan Ramadan, kami membuka layanan buka puasa bersama dan itikaf di 10 malam terakhir. Masyarakat sangat antusias karena masjid ini seperti rumah kedua bagi mereka,” kata Ustaz Ridwan, salah satu pengajar tetap di masjid.
Destinasi Wisata Religi
Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, Masjid Raya Bukittinggi juga menjadi tujuan wisata religi. Banyak wisatawan, terutama dari luar Sumatera Barat, datang untuk melihat keindahan arsitektur dan merasakan suasana spiritual yang kental.
Masjid ini menjadi salah satu titik perhentian favorit dalam paket wisata Bukittinggi yang biasanya mencakup Jam Gadang, Benteng Fort de Kock, dan Pasar Atas. Pengelola masjid juga menyediakan pemandu bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah dan filosofi pembangunan masjid.
BACA JUGA:Tiga Wisata Religi Populer di Sumatera Utara, Simbol Keharmonisan dalam Keberagaman
Harapan ke Depan
Pemerintah Kota Bukittinggi bekerja sama dengan pengurus masjid tengah merancang pengembangan kawasan religius terpadu, dengan Masjid Raya sebagai pusatnya. Harapannya, masjid ini tak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga ikon spiritual dan budaya tingkat nasional.
“Kami ingin menjadikan Masjid Raya8 sebagai pusat peradaban Islam di Sumatera Barat, tempat belajar, berdakwah, dan memperkuat ukhuwah,” tutup H. Irfan.***