Baru 17 Tahun Sudah Bikin Barcelona Juara!

ARAH: Pelatih Kepala FC Barcelona, Hansi Flick memberikan arahan ke Lamine Yamal saat pertandingan MD8 Fase Liga Champions UEFA 2024/25 antara FC Barcelona dan Atalanta BC di Estadi Olimpic Lluis Companys pada 29 Januari 2025. Foto: Pedro Salado/Getty Im--
REL, Spanyol – Pelatih anyar Barcelona, Hansi Flick, memberikan pujian setinggi langit kepada Lamine Yamal yang tampil luar biasa di musim 2024/2025.
Meski baru berusia 17 tahun, Yamal sukses membawa Blaugrana meraih kembali gelar juara La Liga, sekaligus menjadi tulang punggung tim dalam perjalanan hingga semifinal Liga Champions.
Namun, Flick juga mengingatkan pentingnya menjaga dan membimbing sang wonderkid agar tidak terlena oleh popularitas yang tengah meroket.
"Lamine adalah seorang jenius, tidak ada kata lain untuk menggambarkannya," ujar Flick dilansir dari Barca One.
BACA JUGA:Christian Pulisic Ogah Bela Timnas?
"Tapi dia masih muda. Sekarang mungkin terlihat mudah, tapi kenyataannya tidak demikian. Untuk bertahan di level tertinggi selama 15 tahun ke depan, ia harus terus berlatih dengan baik dan menjaga mentalitas,” tambahnya.
Yamal mencatatkan 9 gol dan 13 assist dalam 35 pertandingan La Liga, serta menyumbangkan 5 gol di Liga Champions, membuktikan bahwa ia bukan sekadar sensasi sesaat.
Performanya di level klub diperkuat dengan kontribusi gemilang saat membawa Spanyol juara Euro 2024, menjadikannya salah satu pemain muda paling bersinar di Eropa saat ini.
Selain itu, sang pemain muda baru saja menandatangani kontrak baru bersama Barcelona, memperkuat komitmen klub terhadap masa depan sang bintang.
BACA JUGA:Ajaib! Sampdoria Berkesempatan Bertahan di Serie B
Meski Barcelona tidak ikut serta dalam Club World Cup bulan depan, nama Yamal tetap bersinar setelah dipanggil ke tim nasional Spanyol untuk ajang UEFA Nations League.
Spanyol akan menghadapi Prancis di semifinal untuk memperebutkan tiket ke final melawan Jerman atau Portugal.
Flick berharap Yamal tetap rendah hati dan fokus untuk terus berkembang.
“Dia cerdas dan penuh potensi. Tapi bakat saja tidak cukup. Pemain seperti dia harus bekerja lebih keras dari siapa pun,” tegas sang pelatih. (*)