Danantara Group

ILUSTRASI Danantara, Kopdes Merah Putih, dan State Capitalism ala Prabowo.-Maulana Pamuji Gusti- Harian Disway---

Oleh: Dahlan Iskan

Setiap kali membaca berita RUPS perusahaan BUMN selalu terlihat surat ini: surat keputusan

kementerian BUMN yang berisi penentuan direksi-komisaris baru.

Danantara sebagai pemegang saham 99,99 persen kalah oleh satu lembar saham yang dimiliki

Kementerian BUMN. Itulah hebatnya kekuatan saham seri A yang juga disebut saham Merah Putih.

Saya pun membayangkan apa yang terjadi di balik surat itu.

Kemungkinan pertama: direksi Danantara berkirim surat ke menteri BUMN. Isi surat: agar Kementerian

BUMN menerbitkan surat keputusan untuk mengangkat direksi dan komisaris di suatu BUMN yang

nama-nama dan jabatannya sudah ditentukan dalam surat Danantara itu.

Dengan demikian surat keputusan menteri BUMN tersebut hanya formalitas. Jabatan menteri BUMN

hanya stempel. Menteri tidak berani tidak menuruti kemauan Danantara.

Kemungkinan kedua: menteri BUMN memutuskan sendiri. Tanpa melibatkan Danantara. Rasanya ini

tidak mungkin. Danantaralah yang bertanggung jawab maju mundurnya perusahaan BUMN. Berarti

direksi-komisaris perusahaan BUMN harus orang-orang yang loyal dan seide dengan Danantara.

Kemungkinan ketiga: ada pembicaraan awal antara Danantara dan Kementerian BUMN. Mereka

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan