Nasib Iran di Piala Dunia 2026 Terancam

POSE: Timnas Iran berpose sebelum pertandingan putaran ketiga Grup A Kualifikasi Asia AFC Piala Dunia FIFA 2026 melawan Qatar di Stadion Jassim Bin Hamad Doha, Qatar, pada 5 Juni 2025. Foto: Noushad Thekkayil/NurPhoto via Getty Images--
BACA JUGA:Sundowns Siap Hadapi Fluminense
Kendala lain yang tak kalah besar adalah kebijakan imigrasi Amerika Serikat.
Iran termasuk dalam daftar negara yang warganya dilarang masuk ke AS, baik dengan visa imigran maupun non-imigran. Aturan yang disebut “Trump travel ban” ini, hingga kini belum dicabut.
Artinya, meskipun Iran diizinkan bermain, besar kemungkinan para pendukungnya tak akan bisa hadir secara langsung di stadion.
Ini jelas bertentangan dengan semangat universalisme yang selama ini digaungkan oleh FIFA.
Dalam laporan Planet Football, disebutkan bahwa Iran berada dalam daftar larangan masuk AS bersama negara-negara seperti Afghanistan, Libya, Somalia, hingga Yaman.
BACA JUGA:Debut Campur Aduk Trent di Real Madrid
Pengecualian mungkin akan diberlakukan bagi pemain dan ofisial tim, namun untuk pendukung, harapan itu nyaris mustahil.
Dalam situasi seperti ini, FIFA bisa saja kehilangan kendali atas keputusan-keputusan besar.
Jika ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran terus meningkat, tidak menutup kemungkinan otoritas keamanan AS sendiri yang menolak kedatangan tim Iran, memaksa FIFA untuk mencoret Iran dari daftar peserta.
Sementara itu, tidak ada indikasi bahwa Amerika Serikat akan dicoret dari status tuan rumah, meskipun mereka terlibat langsung dalam konflik militer.
Sebuah ironi yang menyisakan pertanyaan tentang netralitas dan keadilan dalam tubuh FIFA.
BACA JUGA:Endo Pastikan Bertahan di Liverpool
Piala Dunia 2026 belum dimulai, namun sudah berada dalam ancaman krisis politik yang serius.
Sepak bola seharusnya menjadi jembatan antarbangsa, tetapi saat ini, ia terjebak dalam pusaran konflik internasional yang bisa mengorbankan partisipasi Iran dan bahkan mencoreng nilai-nilai universal yang selama ini dijunjung tinggi.