Bawa Terapis Tradisional, Bantu Anggota Sakit

REL, Palembang – Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Dr. Harryo Sugihhartono, S.I.K., M.H., menunjukkan kepedulian terhadap anggota yang sedang sakit dengan mendatangi langsung rumah Aipda Endang Karwafi, Sabtu (28/6/2025), di Jalan Sukarela Batu Jajar, Komplek Griya, Kecamatan Sukarami, Palembang.

Dalam kunjungan tersebut, Kombes Harryo tidak datang sendiri. Ia membawa seorang ahli terapis tradisional untuk membantu proses penyembuhan Aipda Endang, yang sedang dalam masa pemulihan. Kehadiran pimpinan tertinggi Polrestabes Palembang itu juga didampingi oleh Kapolsek Sukarami, Kompol Alex Andryan.

“Benar adanya kunjungan yang kita lakukan dengan membawa serta ahli terapi tradisional untuk membantu proses penyembuhan anggota kita,” ujar Kombes Harryo, Minggu (29/6/2025).

BACA JUGA:Kejari Empat Lawang Kembalikan Barang Bukti

Menurutnya, tindakan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pimpinan terhadap personel yang sedang sakit. Selain memberikan dukungan moril, pihaknya juga turut aktif dalam mempercepat pemulihan anggota melalui pengobatan alternatif.

Kunjungan ini juga menjadi bagian dari rangkaian kegiatan anjangsana dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79, di mana pimpinan Polrestabes Palembang bersama Ketua Bhayangkari Cabang Palembang memberikan perhatian khusus kepada anggota yang tengah menghadapi masalah kesehatan.

“Ini adalah bentuk solidaritas dan perhatian kami kepada seluruh anggota. Kami ingin mereka merasakan kehadiran institusi tidak hanya saat bertugas, tapi juga dalam kondisi sulit seperti masa pemulihan,” tambah Kapolrestabes.

Keluarga Aipda Endang menyambut kunjungan tersebut dengan haru. Mereka menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan langsung oleh pimpinan Polri di tingkat kota.

BACA JUGA:BNN Luncurkan Re-Link, Jangkau Wilayah Terpencil

Langkah humanis ini menjadi bukti bahwa Polrestabes Palembang tak hanya berfokus pada aspek keamanan dan penegakan hukum, namun juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, kekeluargaan, dan solidaritas internal di lingkungan institusi. (*)