Guru Kejar Jam Demi Sertifikasi? Saatnya Pemerintah Dengarkan Suara Guru dari Lapangan!

Guru Kejar Jam Demi Sertifikasi? Saatnya Pemerintah Dengarkan Suara Guru dari Lapangan!-ist/net-
Pengembangan perangkat ajar
Kegiatan literasi dan publikasi ilmiah
Pembinaan ekstrakurikuler
Pelatihan guru
Aktivitas di komunitas guru dan forum ilmiah
Dengan sistem ini, guru bisa fokus pada kualitas, bukan kuantitas jam.
Tunjangan Profesi Adalah Hak, Bukan Hadiah
Menurut Omjay, TPG seharusnya menjadi bentuk penghargaan atas kualitas dan dedikasi guru, bukan seperti bonus kerja lembur. Ia prihatin melihat rekan-rekannya gagal mendapatkan tunjangan hanya karena kekurangan 1–2 jam mengajar.
BACA JUGA:Laptop Murah, Spek Mewah! 5 Pilihan Terbaik di Bawah Rp5 Juta Juli 2025
BACA JUGA:Inovasi Baru! Infinix Hot 60 5G+ Hadirkan Tombol AI Multifungsi di Samping Bodi
“Tunjangan itu adalah hak guru profesional. Jangan sampai semangat mengajar luntur karena tekanan administratif yang kaku,” ujarnya.
Penutup: Dengarkan Suara Guru, Bukan Sekadar Data di Meja
Omjay mengajak semua pemangku kebijakan untuk benar-benar mendengar suara dari akar rumput. Ia berharap PGRI dan organisasi guru lainnya memperjuangkan sistem yang lebih adil dan manusiawi.
“Jika guru diberi ruang untuk tumbuh dan dihargai secara layak, maka pendidikan Indonesia akan melaju lebih cepat. Karena guru adalah jantung pendidikan,” pungkasnya.
Omjay kini tak hanya dikenal sebagai guru di SMP Labschool Jakarta, tapi juga aktif sebagai blogger, pelatih literasi digital, dan penulis buku pendidikan. Ia menjadi bukti nyata bahwa guru Indonesia bisa berdaya jika diberi ruang dan kepercayaan.