Sumsel Dapat 16 Proyek Strategis Nasional

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Sumsel, Regina Ariyanti ST--

Di sektor pangan, proyek food estate menjadi andalan baru. Pemprov Sumsel menargetkan 50.000 hektare sawah pasang surut dikembangkan untuk mendukung program nasional ketahanan pangan. Sumsel bahkan diproyeksikan menjadi salah satu lumbung beras Indonesia. “Ini sedang diproses bersama Kementerian Pertanian. Sumsel punya potensi besar untuk menyuplai pangan nasional,” katanya.  

Selama ini, antrean truk-truk besar di jalanan Palembang menjadi pemandangan rutin, terutama pada malam hari. Sampai memicu kecelakaan. “Dengan adanya pelabuhan di Tanjung Carat, kendaraan berat tidak lagi perlu masuk kota. Ini solusi nyata untuk kemacetan sekaligus efisiensi biaya logistik,” jelas Regina. Selain pelabuhan, proyek energi dan ketahanan pangan juga menjadi prioritas. Bendungan Tiga Dihaji di OKU Selatan, jaringan irigasi Lematang di Lahat, serta jaringan irigasi Komering tengah digarap untuk memperkuat sektor pertanian.

“Manfaat bendungan bukan hanya untuk irigasi, tetapi juga berpotensi menghasilkan listrik dari PLTA,” ujarnya. Namun, tidak semua proyek berjalan mulus. Program gasifikasi batu bara di Tanjung Enim sempat terhambat akibat mundurnya investor. Meski begitu, pemerintah tetap berupaya mendorong kawasan tersebut agar bisa ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). “Kami masih memperjuangkan agar Tanjung Enim tetap menjadi pusat industri energi,” ungkapnya. 

Di sektor pangan, proyek food estate menjadi andalan baru. Pemprov Sumsel menargetkan 50.000 hektare sawah pasang surut dikembangkan untuk mendukung program nasional ketahanan pangan. Sumsel bahkan diproyeksikan menjadi salah satu lumbung beras Indonesia. “Ini sedang diproses bersama Kementerian Pertanian. Sumsel punya potensi besar untuk menyuplai pangan nasional,” katanya.  

BACA JUGA:SMA Taruna Nusantara Pagar Alam Asta Cita Keempat Presiden

Dia menekankan bahwa proyek-proyek strategis tersebut bukan hanya membangun infrastruktur. Tapi juga menciptakan multiplier effect di bidang ekonomi. Ia memperkirakan lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru akan tercipta, baik di sektor formal maupun informal. “Inilah dampak nyata yang kita harapkan untuk masyarakat Sumsel,” tegasnya.  

Selain infrastruktur fisik, pemerintah pusat juga menambahkan program baru dalam RPJMN 2025– 2029. Yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih. Semua ini sudah dijalankan di Sumsel. “Ketiga program ini menjadi bagian penting untuk mendukung pembangunan SDM,” katanya. 

Untuk Koperasi Merah Putih, sudah terbentuk 3.258 (100%) di desa/kelurahan se-Sumsel. Pemerintah akan memberikan pendampingan agar koperasi bisa dikelola dengan baik dan menjadi motor ekonomi desa. “Koperasi ini bukan hanya wadah ekonomi, tapi juga alat pemberdayaan sosial,” jelas dia. 

Sementara itu, proyek Tol Palembang – Tanjung Api-Api yang sempat mandek akan kembali diperjuangkan jika pelabuhan di Tanjung Carat terealisasi. “Dulu terhenti karena pelabuhan belum ada. Kalau pelabuhan jadi, tol ini bisa dilanjutkan kembali,” ungkap dia..

BACA JUGA:Edarkan Sabu di Perlintasan Rel Kereta Api, Dua Pria Diringkus

Regina menambahkan, Pemprov Sumsel terus berkomunikasi intensif dengan pemerintah pusat agar setiap proyek yang bisa masuk kategori PSN segera didorong. Sebab, status PSN memberikan banyak kemudahan, mulai dari perizinan, pendanaan, hingga keterlibatan BUMN.

Tak hanya soal konektivitas, Pemprov Sumsel juga menyiapkan rencana untuk mengembangkan jalur kelistrikan di kawasan pesisir. 

Potensi ini diyakini mampu memperkuat daya saing investasi di sektor industri. “Kita harus memanfaatkan semua potensi, baik darat maupun laut,” tegas Regina. Dengan beragam proyek besar tersebut, Sumsel diharapkan bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonominya. Infrastruktur yang terkoneksi, pelabuhan baru, serta kawasan pertanian dan energi yang berkembang diyakini mampu menjadikan Sumsel sebagai lokomotif pembangunan di Sumatera.  

Regina menyatakan, tahun depan akan menjadi tahun kunci dalam pembangunan Sumsel. “Kita ingin 2026 menjadi momentum percepatan. Jalan tol berfungsi penuh, pelabuhan mulai dibangun, food estate berkembang, dan PSEL beroperasi. Jika semua berjalan sesuai rencana, Sumsel akan melesat menjadi provinsi dengan daya saing tinggi di tingkat nasional,” pungkasnya. 

BACA JUGA:Tusuk Anggota Polisi, Bandar Narkoba Dituntut Hukuman Mati

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan